rss

PENGUASA IMAGINER

Perjalanan mahasiswa dalam dunia gerakan pemikiran

CATATAN PERKENALAN
Bergerak adalah karakter dari sebuah kehidupan. Yang tidak bergerak adalah mati. Manusia pada hakekarnya terus bergerak. Apapun dan siapapun dia terus bergerak. Ada satu, dua atau lebih dari tiga yang dia tuju. Ada satu, dua, atau lebih dari tiga yang dia cari. Apapun dan dimanapun itu, manusia selalu bergerak.
Manusia tidak seperti air, yang berhenti bergerak setelah tiba di samudra luas. Meskipun harus kita akui, samudra tidak pernah sepi dari arus. Maka sebenarnya semuanya bergerak. Itulah karakter dunia ini, tidak semata kehidupan yang kita identikan secara sempit dengan “makhluk hidup”. Karena ternyata, air dan seluruh lingkungan ini adalah kehidupan.
Maka, siapapun ia, yang berhenti bergerak berarti berhenti untuk memaknai kehidupan. Yakni pergi dari aturan kehidupan ini dan menyerahkan diri untuk didepak dalam kerasnya perjuangan kehidupan. Maka, itulah kehidupan. Berhenti bergerak adalah kematian.


Tapi saya berfikir, apa yang bisa saya maknai dengan lawan kata bergerak, yaitu diam. Bilamana bergerak itu kehidupan, maka apakah diam itu kematian. Saya mencari makna kata diam, ternyata memang diam itu kematian. Tapi saya terus mencari, memasukan makna baru sehingga tidak ada satu istilahpun yang dimaknai kematian selain kata kematian itu sendiri. Saya terus mencari dan saya menemukannya.
Diam itu berfikir. Inilah makna yang saya dapatkan sehingga diam tidak menjadi kematian. Diam itu berfikir, memberikan arti yang membangun manusia untuk terus memaknai seluruh kata sebagai sebuah kehidupan. Hingga hanya satu kata yang dimaknai kematian, yaitu kata kematian itu sendiri. Saya menyerah untuk mencari makna lain dari kata kematian selain kematian. Kematian adalah sesuatu yang pasti, maka itulah biarlah satu kata itu mewakili satu kejadian yang pasti dan tidak bisa ditolak. Tapi selain itu, apa yang bisa manusia lakukan, tidak sekalipun sebagai sebuah kematian. Diam pun menjadi berfikir, tidak kematian.
Maka, lahirlah diri saya menjadi seorang yang bergerak dalam aktifitas berfikir. Bolehlah saya menyebut itu sebagai aktifis pemikiran, yaitu orang yang melakukan aktifitas, bergerak dalam bidang pemikiran. Satu aktifitas yang menyangkut apa yang ada di dalam otak manusia dan sangat terkait dengan apa yang ada di dalam dada (hati nurani) dan perut (hawa nafsu dan amarah) manusia.
Begitu pula orang lain sering menyebut saya sebagai aktifis pergerakan pemikiran. Pergerakan pemikiran adalah satu nama yang diberikan kepada sebuah aktifitas sistematis yang diperjuangkan oleh para pejuangnya tentang sebuah cita-cita dengan pemikiran sebagai basis gerakan mereka. Pergerakan ini menganggap ilmu dan pikiran manusia merupakan masalah utama yang harus diperjuangkan untuk mencapai kebenaran. Yakni tidak keliru, tidak tertipu atau terkelabui. Tapi bagaimana menjadikan ilmu dan pikiran manusia menjadi benar dan lurus sesuai dengan nilai-nilai kebenaran yang diperjuangkan. Dari itulah peradaban dan kedamaian dunia yang paling baik akan hadir.
Pergerakan pemikiran, menjadi kontras dengan pergerakan lainnya. Dikatakan pergerakan selain pergerakan pemikiran itu adalah pergerakan masa, yaitu yang mengandalkan mobilisasi masa untuk satu tujuan tertentu. Ada lagi yang mirip dengan itu, yaitu gerakan politik. Yaitu yang menjadi target perebutan kursi kursi politik sebagai sebuah cara paling efektif bagi perjuangan. Lalu berturut turut lah pergerakan lainnya, semua itu diantaranya ekonomi, budaya, dan lainnya.
Tapi, pergerakan pemikiran merasa bahwa semua pergerakan selain pemikiran tidak akan pernah menjadi hakiki tanpa pergerakan pemikiran. Karena pemikiranlah yang menjadi ruh dari semua gerakan lainnya. Sebuah gerakan, yang telah kehilangan ruh, kalaupun dia berhasil maka hanya akan menjadi zombi yang pada hakikatnya menimbulkan kerusakan yang baru. Dan hanya dengan pergerakan pemikiranlah, semua gerakan lainnya akan bisa bersatu padu menjadi sebuah gerakan peradaban. Hingga, pergerakan pemikiran adalah satu hal yang sangat penting.
Karena gerakan pemikiran itu sangat penting, seharusnya menjadi sorotan bersama untuk diperjuangkan. Namun realitas harus berkata lain. Memang apapun yang terjadi, dianggap atau tidak dianggap, diakui atau tidak diakui, gerakan pemikiran akan tetap penting meskipun banyak orang yang tidak memerhatikannya. Wajar, bukan karena tidak sadar, tapi sebagian menyadari bahwa itu satu pergerakan yang berat. Pergerakan pemikiran membawa langkah untuk terus bergerak.
Saya adalah mahasiswa, belum sarjana memang. Saya mulai sadar arti penting gerakan pemikiran setelah saya melewati banyak pengalaman yang selalu hampa. Saya bergerak di masyarakat. Saya bergerak di mahasiswa. Saya bergerak di pelajar. Semuanya hampa tanpa pemikiran. Maka, ketika banyak gerakan hampa karena kehilangan pemikiran. Gerakan pemikiran menjadi gerakan untuk menjawab semua kegelisahan dari seluruh kehampaan.
Tapi saya sadar dan benar-benar merasakannya. Gerakan pemikiran ini membuat saya terpinggirkan. Gerakan pemikiran bukan saja tidak populer, tapi sering tidak disukai oleh mahasiswa yang seharusnya berfikir. Mahasiswa adalah pemuda yang selalu berkobar-kobar seperti api. Api itu bersuap-suap dan berjilat-jilat terkena angin. Maka api itu memang panas tapi akan menjadi sangat panas dan kemudian stelah itu mati. Maka itulah yang disukai oleh mahasiswa yang masih pemuda seperti api. Tidak memberi kehidupan, tapi diberi kehidupan oleh angin. Tidak membawa kontinuitas, tapi mengobarkan detik-detik tersisa diantara transisi kehidupan.
Suatu hari, saya harus pergi ke perpustakaan untuk meneliti beberapa buku tentang kapitalisme dan tatanan dunia modern. Sementara yang lain , teman-teman mengajak saya untuk pergi aksi mengusung tema pemboikotan produk-produk negara kapitalis Amerika. Saya tidak bisa bersama mereka, saya harus menyendiri di perpustakaan diantara sebagian besar mahasiswa lainnya yang datang ke perpustakaan untuk sekedar memenuhi kesempurnaan tugas yang diberikan dosen-dosen mereka di kelas.
Ketika saya di perpustakaan dan teman-teman mayoritas aksi di jalanan, kondisinya sungguh sangat berbeda. Saya berusaha memahami bagaimana kapitalisme itu bergerak dan dimana letak kekuatan utamanya dalam kehidupan. Tapi mahasiswa yang turun ke jalan, sudah merasa lelah ketika aksi di jalanan mereka selesai. Mereka akan tidur di kamar-kamar mereka dan menunjukan cerita pada diri mereka sendiri tentang pengorbanan mereka bersama teman-teman lainnya yang telah bersatu padu menunjukan kekuatan sebagai sebuah gerakan. Sungguh dalam dunia pergerakan pemikiran, keheningan adalah perasaan syahdu seperti halnya keramaian dan hingar bingar dalam dunia pergerakan masa.
Bukan hanya itu sebenarnya, tapi masih terkait dengan itu. Ketika banyak sekali masa yang berbondong-bondong dalam aksi, diri bertanya. Akankah dalam dunia mahasiswa yang disebut calon intelektual, mahasiswa akan serta merta berbondong-bondong pula dalam gerakan pemikiran. Huh... tapi itu mimpi di siang bolong. Siapa yang tidak ingin terkenal sebagai orang yang dikenal? Siapa yang tidak ingin merasa hebat dan jadi martir yang hebat? Siapa yang tidak ingin mengekspresikan eksistensi diantara hiruk pikuk pengeksistensian ekspresi diri? Semuanya diinginkan, apalagi untuk masa muda yang sangat api. Tapi dalam gerakan pemikiran, semua itu sulit didapatkan kecuali dengan pengorbanan dan usaha yang keras panjang. Maka tidak usah berharap banyak orang hadir membersamai dalam gerakan pemikiran.
Dan betapakah gerakan pemikiran mengantar seseorang dalam dunia yang terpencil. Karena mainstream sekitarnya sering menganggap pergerakan pemikiran sebagai wilayah yang tidak strategis. Maka, tidak berdasar pertimbangan yang masak sebuah kebijakan kecuali atas pandangan yang didasari kekuasaan. Tahukan mengapa? Karena kekuasaan, pergi dari dunia pergerakan pemikiran. Atau mungkin lebih tepatnya sebaliknya. Pergerakan pemikiran pergi dari dunia kekuasaan. Dunia itu sudah demikian semrawutnya, mustahil orang menginginkan dirinya memegang tampuk kekuasaan yang harusnya bertanggung jawab terhadap kondisi itu.
Sebenarnya pergerakan pemikiran pun memasuki dunia kekuasaan. Tetapi ekspresinya berbeda. Pergerakan pemikiran harus menulis buku untuk menguasai setiap pemikiran orang. Harus berdiskusi dan menulis surat untuk menguasai setiap penguasa yang memegang kekuasaan. Pergerakan pemikiran adalah kerja panjang yang melelahkan. Yang membawa beban pikir tentang bagaimana membawa pemikiran orang untuk bergerak berdasarkan pemikirannya terhadap apa yang diperjuangkannya. Ketika itu terjadi, gerakan pemikiran sudah menjadi pengusa. Dan orang yang bergerak di pergerakan pemikiran, menjadi ”penguasa” tanpa menjadi penguasa. Ia adalah penguasa yang ada dalam bayangan, penguasa imaginer.
Maka seorang yang masuk dalam dunia pergerakan pemikiran. Bertahanlah dengan pilihan itu. Itulah satu-satunya jawaban rasional ketika memilih pergerakan pemikiran sebagai pilihan sadar terhadap sebuah perjuangan. Bertahan dengan pilihan.

Oleh kikam zam

0 komentar:


Post a Comment