rss

News Publik

About Me

My Photo
mustafa
maros || makassar || jogja, Indonesia
Smart and Calm
View my complete profile

Naruto 430 "Naruto Returns"


huahuahua....Naruto.akhirnya km kembali baby...lama banget seh latihannya.konoha hancur..hancurlah sudah.chapter 430 keren banget,top deh.ini dimulai dengan kembalinya Naruto setelah dberitahu oleh kodok pengimpo bahwa konoha tlah diserang oleh pein (baca:Naruto 429).konoha benar2 hancur setelah kena ledakan pemusnahnya pein,tampak beberapa orang terluka seperti shikamaru dan teman penelitiannya,hinata,ehh..kakashi juga terselamatkan oleh bushin katsuyu beserta ayah chouji.tsunade...kasian banget dia,seluruh chakranya tlah abiz,titik di dahinya tlah hilang akibat mengalirkan chakra ke katsuyu.hah..betul2 sebuah beban berat sebagai Hokage.

di lain pihak,klonning pein tlah bangkit kembali,kloning pein yg telah dihancurkan chouji dan ayahnya hidup kembali,ga tau pake teknik apa tiba2 muncul di mulut monster summonnya.setelah itu mereka langsung pergi ke tempat Pein.tsunede hampir kena serangan dari kloning pein tapi untung naruto gesit menghajarnya,hancur deh..wow..betul2 naruto tlah kuat,sekali hajar langsung Koid tuh.tapi kita liatlah nanti lagian pein blom mengeluarkan kemampuan sebenarnya,dari dulu dia hanya menggunakan teknik summon.dia blom memakai genjutsunya...
oya pasukan kodok naruto makin banyak tuh,disamping gamabunta dan gamaken,2 lagi klo ga salah...mereka kliatan sangar2...



Read More......

Politik

Ga tau aja pengen posting cerita seperti ini,q dapatnya di ketawa.com.
lumayanlah buat lelucon para politikus kita..hehe.ok nie critanya..

Seorang murid sekolah dasar mendapat pekerjaan rumah dari gurunya untuk
menjelaskan arti kata POLITIK. Karena belum memahaminya, ia kemudian
bertanya pada ayahnya.

Sang Ayah yang menginginkan si anak dapat berpikir secara kreatif
kemudian memberikan penjelasan, "Baiklah nak, ayah akan mencoba
menjelaskan dengan perumpamaan, misalkan Ayahmu adalah orang yang
bekerja untuk menghidupi keluarga, jadi kita sebut ayah adalah
investor. Ibumu adalah pengatur keuangan, jadi kita menyebutnya
pemerintah. Kami disini memperhatikan kebutuhan-kebutuhanmu, jadi kita
menyebut engkau rakyat. Pembantu, kita masukkan dia ke dalam kelas
pekerja, dan adikmu yang masih balita, kita menyebutnya masa depan.
Sekarang pikirkan hal itu dan lihat apakah penjelasan ayah ini bisa kau
pahami?"


Si anak kemudian pergi ke tempat tidur sambil memikirkan apa yang
dikatakan ayahnya. Pada tengah malam, anak itu terbangun karena
mendengar adik bayinya menangis. Ia melihat adik bayinya mengompol.
Lalu ia menuju kamar tidur orang tuanya dan mendapatkan ibunya sedang
tidur nyenyak.

Karena tidak ingin membangunkan ibunya, maka ia pergi ke kamar
pembantu. Karena pintu terkunci, maka ia kemudian mengintip melalui
lubang kunci dan melihat ayahnya berada di tempat tidur bersama
pembantunya.

Akhirnya ia menyerah dan kembali ke tempat tidur, sambil berkata dalam
hati bahwa ia sudah mengerti arti POLITIK.

Pagi harinya, sebelum berangkat ke sekolah ia mengerjakan tugas yang
diberikan oleh gurunya dan menulis pada buku tugasnya: ‘Politik adalah
hal dimana para Investor meniduri kelas Pekerja, sedangkan Pemerintah
tertidur lelap, Rakyat diabaikan dan Masa Depan berada dalam kondisi
yang menyedihkan."



Read More......

“kenapa meski begini”

kemarin abiz sholat id,aq bersama teman2 mahasiswa muslim sulawesi di jogja ngadain baksos di daerah bantul tepatnya di pundong!!!!aq berangkatnya kesana pas malam soale kami haruz nunggu kambing dulu untuk dibawa kesana.kebetulan kambing yg kmi pesan itu abizz,jadi km haruz pasrahh menunggu sampe kambingnya datang,rencanannya kambingnya akan dibawa dengan mobil!!!
pas jam 10.00 malam,kambingnya uda ada,kami langsung ketempat penjualan kambing.tiba disana kami bicara2,tapi timbul masalah,kambingnya ga bisa di antar pake mobil soalnya tempatnya baksos kami sangat jauh,jadi terpaksa kami yang bawa!!!
wahhh….saat2 itulah hari menegangkan?masalahnya siapakah yg bawa kambing kami hanya punya satu motor,kambingnya mo ditaruh dimn???huhhh….dengan pasrah aq deh yang gendong kambingnya.pasti aq gendong kambing itu,posisinya seperti gendong bayi…hehe.
anehnya di perjalanan kambing itu jarang berontak,hanya sesekali kalo aq bergerak,dia kelihatan sangat manja sekali di pangkuanku,saat itu jg hujan deras jadi aq menyelimutinya,sampe2 aq ga kebagian jas hujan cuma kambingnya yang pake.
aq khawatir sapa tau ada apa2 di jalan,sapa tau dia deman,flu,dll!!!

pas jam 12.00 kami tiba di pundong,hanya sedikit yang menyambut kami karna warga pada tidur semua,hanya ada 8 orang kayaknya.kami langsung berikan kambingnya disertai dengan poto2.walaupun malam aq masih sempat liat suasana daerah itu,masih sangat sedikit perubahan,rumah2 masih berantakan,pada rusak semua,masih jarang yg diperbaiki.mereka sangat bergembira menyambut kami.ramah tamah yg di ucapkan di mulut mereka tetap ada,walaupun di hati mereka terdapat banyak masalah.
seorang anak kecil yang menyambut kami sangat antusias dan bertanya "kak,kak kambingnya ada berapa???"ucapnya polos
dalam hatiku berkata,aq jawab apa?apakah aq jawab yg sebenarnya ato tidak!sedih,sedih,sedih…….aq ga tahan dengan ini,aq ga tahan……………..
"kak,kak,kak,kambingnya ada berapa????"ucapnya lagi."ohh…kambingnya ada satu tapi masih ada yg blom kami bawa"jawabku lega
"kenapa haruz begini" siapa yang salah sebenarnya?????



Read More......

Pameran Kompie di JEC Jogja

dah info baru neh,temen temen yg pada mau hunting kompie ato laptop datang aja
di pameran komputer di JEC.acara berlangsung dari tanggal 13 mpe 17 Desember.ga serame pameran November lalu sie,tapi lumayanlah buat bagi kita2 yg sekedar nyari Flasdisk,IPOD dll.oya,disampingnya juga ada pameran pangan,saia juga blom masuk kesitu.secara saia hanya beli tiketnya khusus di pameran kompie doank,harga tiket 2RB.klo mau masuk di pameran pangan di tambah 1000 lagi..it's just info.okey..



Read More......

Jenis jenis ketawa

Hehehehe...
Hihihihihi...
Hahahaha...
Huhuhuhu...
Hohohoho...
Fufufufufu...
Zuzuzuzu...
Shishishishi...
Ghighighi...
gyagyagya...
Huahuahua...
Khukhukhu...
Khikhikhi....
syasyasya...
Yhahahaha...
Kwakwakwa..

Khokhokho...
Shihihihi...
Buabuabua...
Khekhekhe

Nah,anda termasuk versi ya mana????!!!

ato ada yg lain...Shishishi


Read More......

Ngeblog dulu Baru terkenal ato Terkenal dulu baru Ngeblog

hehe...judul yang aneh.judul kepikiran setelah saia blogwalking ke blogger lainya.setelah baca posting mereka ada yg tersajikan menarik tapi kurang diminati,ada yg polos apa adanya tapi wow komentnya banyak serta ada yg biasa biasa wae.klo di hadapin sama pernyataan di atas "Ngeblog dulu baru terkenal ato Terkenal dulu baru Ngeblog" ya mending saia pilih yg terkenal dulu baru ngeblog!!kenapa sodara sodara??
entah terkenal di TV( artis),terkenal d kampuz, dimasyarakat yg pasti klo dah punya banyak relasi so pasti dia juga tidak kalah terkenal di dunia maya,di blog tentunya..

keterkaitan hubungan sosial sehari2 bisa di aplikasikan di dunia maya,dan orang yg uda popular di dunia sosial (nyata) bisa dengan mudah cepat beradaptasi du dunia maya.lain halnya dengan orang yg katro ( baca : kurang Gaul) yg kurang beradaptasi dengan lingkungannya akan mengalami hal yg sama di dunia maya.mungkin trid ini agak melenceng sie dari judul yg sebenarnya tapi ini mungkin bisa jadi pemikiran buat saudara bahwa menbina hubungan antar sesama penting sekali...




Read More......

Naruto 425 "Kakashi Hatake"


Sebenarnya nie dah basi coz uda banak yg posting,tapi gapapalah..hehe!!425 ini menceritakan soal kakashi.hikhikhik...betapa malang nasibmu oh kakashi...ntah mimpi ato gimana dia mengingat guru,murid dan temannya.sungguh dia sangat menyesal sekali coz tidak bisa berbuat lebih banyak,tapi pas mau jalan ke akherat dia di sapa oleh seseorang yg tak lain dan tak bukan adalah ayahnya sendiri.ayahnya ingin menceritakan suatu rahasia,mungkin rahasia dari klannya,kan kakjashi sebelumnya blom pnah disinggung tentang klan dia.sementara itu didunia katak tempat Naruto berlatih fukasaku mungkin ingin menyatukan cakra dengan Naruto tapi ia tidak coz terhalang oleh chakra kiyubi.

trus di konoha pain and kloning masih memberontak tapi rahasia pein yg sebenarnya hampir terpecahkan,ditemukannya bahwa salah satu kloning pein dulunya sudah jadi mayat dan untuk membangkitkannya pein memakai teknik kuchiyose ( Kuchiyose semacan teknik memanggil summon contoh jiraiya memanngil Bos Gamabunta ) di akhir bagian konohamaru,apa ya yg dilakukakan disitu,takut,panik...shishishi.tunggu lanjutan 426
Read More......

ga ada judul

dua hari ini Fs ga bisa di buka,jadi malas ngenetnya,ngapain lagi coba klo ngenet ga buka Fs.bagiku itu dah hal wajib tuk berinternet.mana komik Naruto seri 425 ga terbit lagi minggu ini,kata kru onemnga lagi ga ada minggu ini,trus kata temenku om masashi lagi keabisan ide..hehe!!bisa gawat klo keabisan ide bisa2 Naruto lover's pada frustasi.tapi semangat aja deh buat penggila naruto,sapa tau minggu depan dah terbit.untunglah ada blogku tersayang jadi bisa tetep ngenet...



Read More......

Travian yuk








nie site game tanpa donlot.jadi bisa langsung maen,walaupun off permainan tetep jalan..
disini mengandalkan kelamaan OL sih jadi sapa yg paling lama pasti desannya akan semakin berkembang.tapi keren kok di jamin deh

klo mau main silakan klik disini



Read More......

Akibat Puting Beliung, UGM Derita Kerugian 12 Milyar


UGM menderita kerugian sedikitnya 12 milyar akibat bencana angin puting beliung yang melanda kampus UGM Jumat sore kemarin. Kerugian tersebut berasal dari robohnya beberapa tower jaringan internet dan pemancar radio, kerusakan beberapa kendaraan, komputer, dan kerusakan atap, plafon serta kanofi di hampir semua gedung fakultas dan gedung pertemuan seperti University Club, Wisma Gadjah Mada, Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri, Gelanggang mahasiswa dan sebagainya.

“Perkiraan kerugian akibat kerusakan ringan dan maupun berat kurang lebih sekitar 12 milyar,” ujar Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi Keuangan dan SDM UGM Prof Dr Ainun Naiem MBA kepada wartawan usai rapat membahas dampak kerugian yang ditimbulkan akibat putting beliung dengan para dekan dan pengelola gedung di UGM, Sabtu (8/11) di ruang sidang pimpinan kampus UGM.

Didampingi oleh Direktur Pengelolaan dan Pemeliharaan Asset Dr Singgih Wibowo dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan UGM Dr Ir Adam Pamudji Rahardjo MSc, Ainun Naiem menjelaskan bahwa dana sebesar 12 milyar ini akan diminta ke pemerintah, karena menganggap kerusakan ini termasuk kategori kejadian luar biasa yang proses pembiayaannya di luar anggaran universitas.

Lebih lanjut Ainun menambahkan, kerusakan yang terjadi pada atap dan plafon gedung menyebabkan air merembes dan masuk ke ruangan kantor sehingga beberapa komputer dan LCD rusak berat.

“Namun untuk data masih tetap aman, karena kita sudah memiliki backup data sebelumnya,” katanya.

Sementara tumbangmya pohon-pohon di kampus UGM, menurut perhitungan Singgih Wibowo lebih dari seratus pohon, dan kebanyakan pohon yang tumbang ini merusak bererapa kendaraan yang diparkir di bawahnya dan merusak beberapa fasilitas jalan serta menutup akses jalan masuk.

“Secepatnya kita akan mengambil langkah untuk memindahkan pohon-pohon ini dan melakukan berbagai perbaikan segera,” katanya.

Sampai dengan dua hari kedepan, kata Ainun, pihaknya mengusahakan agar aktivitas perkuliahan di UGM dapat berjalan seperti biasanya. Meski ada beberapa ruangan yang belum bisa digunakan maka aakn segera dipindahkan ke ruangan lain yang dianggap tidak mengalami kerusakan.

Terputusnya koneksi internet sejak hari kemarin menurut pengakuan Adam Pamudji, disebabkan terputusnya aliran listrik dari PLN ke Gedung Pusat Pelayanan Teknologi Iinformasi dan Komunikasi (PPTIK). Matinya aliran listrik ini sudah diatasi dengan menggunakan genset, dan UGM sedang mengupayakan kepada pihak PLN untuk segera memperbaiki sambungan aliran listrik ke UGM.

“Sore ini (sabtu) jaringan internet di UGM dapat on line kembali,” katanya.

Namun demikian, jatuhnya tower jaringan internet sebagai titik distribusi jaringan inherent menyebabkan seluruh jaringan inherent yang melalui wireless mati total. Untuk sementara hanya jaringan melalui fiber optic yang bisa berfungsi.

sumber: UGM


Read More......

Sony Ericsson C905




Kamera pada ponsel Sony Ericsson C905 ini memang bukan sekedar fitur tambahan. Bisa dibilang Fitur ponsel dan kamera dalam produk ini punya bobot yang sama berat. Buat fotografer amatir yang sering lupa bawa kamera, ponsel ini akan sangat berguna.Slide form factor membuat tampilan C905 ini juga cukup ringkas. Dalam keadaan tertutup, dimensinya hanya 104mm x 49mm x 18 mm dengan berat sekitar 136 gram. Cukup ringkas dan ringan.
Lensa 8,1 megapixel-nya mampu melakukan digital zoom hingga 16 kali dan sudah dilengkapi dengan fitur-fitur standar kamera digital semacam flash, auto focus, face detection, smart contrast, image stabilizer, dan red-eye reduction.

Untuk urusan entertainment, Sony Ericsson memasang radio FM, 3D games, dan tentu saja media player. C905 ini juga sudah dilengkapi dengan web browser dan koneksi GPS, Bluetooth, USB, dan modem.Produk yang dilepas dalam 3 warna pilihan (gold, silver, hitam) ini menggunakan layar TFT 262.144 warna dengan resolusi 240 x 320 pixel selebar 2,4 inci dan sudah mendukung jaringan GSM, GPRS, dan EDGE. Detail lengkap dari produk yang rencananya baru akan dilepas kuartal ke-4 tahun 2008 ini ada di situs resmi Sony Ericsson walaupun belum ada informasi kisaran harga jual dari ponsel ini.



Read More......

Nokia N97 20GB









have you heard about 20Gb phone? you may heard about a notebook but not a mobile phone. but now it is true. nokia made their latest phone which has 5 megapixel camera and 20GB internal memory.it is nokia n97. it has 3inch display 20X digital zoom and 2.4X optical zoom.you can here nice music with 3D sound speakers.i saw is some websites it's display is touch screen but i dont know exactly. this phone is still not launched but it will be the next king of mobile phone world
http://bestnewphones.blogspot.com Read More......

Mikro ke Nano!!!

Sudah menjadi rahasia umum bahwa negara-negara maju di dunia, seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, Kanada dan negara-negara Eropa, serta beberapa negara Asia, seperti Singapura, Cina, dan Korea tengah giat-giatnya mengembangkan suatu cabang baru teknologi yang populer disebut Nanoteknologi. Milyaran dollar dana mulai dikucurkan di negara-negara ini, di berbagai bidang penelitian. Semuanya berlomba-lomba menggunakan kata kunci Nanoteknologi. Sebenarnya apa itu nanoteknologi? Dan mengapakah begitu banyak peneliti di berbagai negara berlomba-lomba memasuki bidang yang satu ini? Seberapa luaskah ruang lingkupnya? Mengapakah baru beberapa tahun ini terjadi boom nanoteknologi?

Sesuai dengan namanya, nanoteknologi adalah teknologi pada skala nanometer, atau sepersemilyar meter. Untuk dapat membayangkan dimensi nanometer, bisa kita ambil contoh dari tubuh kita sendiri.

Sehelai rambut manusia kira-kira memiliki diameter 50 mikrometer. Satu mikrometer sendiri adalah seperseribu milimeter. Dan satu milimeter adalah ukuran satuan panjang terkecil pada penggaris tulis 30 cm yang biasa dipakai anak-anak sekolah. Dan satu nanometer adalah seperseribu mikrometer, atau kira-kira sama dengan diameter rambut kita yang telah dibelah 50.000 kali!!

Sebagai perbandingan lain, ukuran sel darah merah kita adalah sekitar 20 mikro meter, dan sel bakteri perut adalah 2 mikro meter. Protein memiliki ukuran beberapa puluh nanometer.

Dari sudut pandang ukuran atas ke bawah (top-down) seperti itu, nanoteknologi menjadi penting dalam dunia rekayasa karena manusia berusaha untuk mengintegrasikan suatu fungsi atau kerja dalam skala ukuran yang lebih kecil dan lebih kecil. Mengapa? Orang bilang, "small is beautiful (kecil itu indah)", tetapi, tentu saja mengintegrasikan suatu fungsi mesin atau perkakas dalam ukuran yang lebih kecil bukan hanya berarti memperindahnya tapi juga berarti memperkecil energi yang diperlukan per suatu fungsi kerja dan berarti pula mempercepat proses serta mempermurah biaya pekerjaan.

Sebagai contoh yang mudah kita pahami adalah apa yang terjadi pada dunia komputer dan mikroprosesor. Pabrik-pabrik mikroprosesor seperti IBM, Intel dan Motorola terus berusaha mempertinggi tingkat integrasi mikroprosesornya.

Sekira sepuluh sampai lima belas tahun yang lalu, jarak antar gate (gerbang) MOS (Semikonduktor oksida logam) adalah 0,75 m, dan level integrasinya pada 5P 80386 hingga 80486 adalah sekira 100.000 sampai 1 juta transistor dalam satu chip. Tapi, pada Pentium IV, teknologi pemrosesan IC (rangkaian terintegrasi) yang dipakai telah berhasil memperkecil jarak antar gerbang menjadi hanya 0,125 m dan mencapai level integrasi hingga 100 juta transistor dalam satu keping chip.

Jarak yang lebih kecil antar gerbang berarti makin kecilnya waktu yang diperlukan untuk perjalanan suatu elektron (artinya switching rate makin cepat) dan berarti pula makin kecilnya daya yang diperlukan prosesor tersebut. Lebih dari itu, makin banyak fungsi yang bisa diintegrasikan dalam prosesor tersebut, seperti built-in multimedia, pemrosesan suara, dan lain sebagainya.

Selain itu, teknologi pemrosesan IC ini mulai digunakan pula untuk mengintegrasikan fungsi-fungsi mekanik dan elektrik untuk membuat mesin, sensor atau aktuator pada ukuran milli, mikro, hingga nanometer. Struktur mikro yang mengintegrasikan fungsi mekanik dan elektrik inilah yang biasa disebut Micro Electro Mechanical System (MEMS). Sebagai contoh teknologi MEMS memungkinkan pembuatan array sensor tekanan yang berukuran demikian kecil hingga dapat ditaruh di mana saja di suatu struktur bangunan atau mesin, misalnya.

Namun, apakah nanoteknologi hanya berkutat dengan rekayasa IC dan mikroelektronika yang kemudian diterapkan pula untuk mikromekanika? Jika hanya demikian apakah perlunya terminologi ini demikian digembar-gemborkan akhir-;akhir ini?

Ternyata memang nanoteknologi yang kini tengah booming tidak hanya terkait dengan rekayasa konvensional top-down IC atau MEMS. Semuanya ini bermula dari pidato ilmiah pemenang Nobel, Richard Feynman tahun 1959, yang berjudul "There is plenty room at the bottom" (Ada banyak ruang di bawah), yang kini banyak dikutip para peminat nanoteknologi.

Saat itu Feynman mengatakan, adalah mungkin (setidaknya saat itu masih dalam impian) untuk membuat suatu mesin dalam ukuran demikian kecil, yang kemudian dapat digunakan untuk memanipulasi material pada skala ukuran tersebut. Bahkan, saat itu Feynman menyatakan pula, seandainya seorang fisikawan dibekali "mesin" yang tepat untuk memanipulasi atom dan menaruhnya pada tempat yang sesuai, maka ia secara teoritis dapat membuat senyawa atau molekul apa saja, tentu saja yang stabil energinya (stabil = level energi minimum).

Sistem seperti itu, sekalipun bukan pada level atom, setidaknya telah ada di alam, sebagaimana telah ditulis pula oleh K. Eric Drexler dalam landmark papernya tahun 1981, dan mengenalkan istilah molecular manufacturing (manufaktur molekular).

Dalam karya tulisnya tersebut, Drexler memberikan beberapa contoh, betapa mesin-mesin berukuran nanometer telah ada di alam dan bagaimana mereka telah terlibat dalam penyusunan molekul dan informasi dalam sel makhluk hidup. Misalnya, ribosom yang menyusun asam amino satu demi satu berdasarkan informasi RNA, untuk memfabrikasi protein, kemudian sistem genetika (enzim-enzim DNA polymerase, RNA polymerase, dll) yang menyimpan dan mengolah informasi genetik, flagella (semacam struktur 'rambut') pada bakteria sebagai motor penggerak, dan lain sebagainya.

Kemampuan untuk memanipulasi material pada skala nanometer adalah penting, sebab pada skala ukuran inilah material mulai membentuk sifat-sifat tertentu berdasarkan strukturnya. Pada level yang lebih kecil, level atomik (skala Angstrom), sifat yang dimiliki adalah sifat dasar atom itu sendiri.

Ketika atom mulai bergandeng satu sama lain dan menyusun struktur molekular tertentu, sifatnya pun akan berbeda menurut struktur tersebut. Misalnya, atom Karbon (C), yang ketika tersusun dalam struktur tetrahedron tiga dimensi akan membentuk intan yang keras, tetapi ketika tersusun dalam struktur heksagonal dua dimensi dan membentuk lapisan-lapisan, maka yang kita dapati adalah grafit (bahan baku pensil) yang rapuh.

Nanoteknologi manufaktur molekular diarahkan pada pengembangan metoda (misal berupa 'mesin' berukuran nanometer) yang dapat melakukan penyusunan atom atau molekul komponen tersebut secara teratur dan terkendali untuk membentuk struktur yang diinginkan. Model fabrikasi material bawah ke atas (bottom-up) yang berlawanan dengan teknologi top-down konvensional seperti ini akan memungkinan pengontrolan yang amat presisi sifat material yang terbentuk (misalnya bebas defek/cacat).

Selain itu mengurangi timbulnya limbah saat fabrikasi karena hanya atom/molekul yang akan dipakai saja yang dimanipulasi (berbeda dengan metode atas-bawah yang kerap menimbulkan limbah akibat adanya material yang tak terpakai), dan tentu saja kemungkinan penghematan energi yang juga berarti penghematan biaya. Sistem fotosintesis pada tanaman misalnya adalah suatu contoh sistem manufaktur molekular dengan efisiensi energi yang tinggi.

Masalahnya kemudian, bagaimanakah komponen atom atau molekul tersebut dapat disusun? Seperti juga pendekatan ribosom pada sel, Drexler mengusulkan dibuatnya "lengan-lengan" robot dan komponen mesin lainnya berukuran nano yang memungkinkan untuk melakukan proses-proses layaknya fabrikasi pada level makro: sortir material, konversi energi, penempatan material, dll.

Metode ini disebut Mekanosintesis, melakukan sintesis kimia secara mekanis. Beberapa struktur mesin ukuran nano (yang dibentuk dari beberapa ribu hingga juta atom) telah berhasil disimulasi dengan komputer, yang berarti secara matematis dan fisis mungkin untuk dibuat.

Sebagai contoh adalah dinding ruang berisi bahan material dan rotor pompa yang berfungsi memilih secara selektif atom Neon (Ne) untuk siap dipakai pada proses selanjutnya.

Masalah berikutnya, seandainya struktur seperti itu memang "mungkin" (baca: stabil secara termodinamis) untuk dibuat, bagaimanakah proses untuk membuat struktur-struktur awal yang akan digunakan sebagai mesin-mesin untuk fabrikasi nano berikutnya? Dan dari manakah energi penggerak mulanya?

Beberapa alternatif telah mulai diusulkan dicoba untuk mengatasi masalah pertama. Nadrian Seeman mencoba untuk membuat struktur-struktur dasar tersebut dari molekul DNA (asam deoksiribonukleat, senyawa dasar gen) dengan mengandalkan sifat swa-rakit (self-assembly) dari DNA, yaitu Adenin berikatan dengan Thymin dan Guanin berikatan dengan Cytosin.

Dengan mensintesis DNA dengan deret tertentu, Seeman berhasil membuat bentuk-bentuk dasar kubus dan devais nanomekanik DNA. Peneliti lain di NASA Ames Research Center mensimulasi penggunaan Tabung Nano Karbon (suatu struktur atom karbon berbentuk tabung berdimensi nanometer yang disintesis dengan prinsip swa-rakit dari karbon, menggunakan katalis logam tertentu) untuk membentuk gir dan poros mesin. Struktur gir atau poros bisa dibuat dari tabung nano karbon dengan reaksi kimia tertentu untuk "menempatkan" gugus molekul kimia berbentuk roda (misal benzena) di sekeliling tabung (Gambar 3).

Cara lain untuk menyusun komponen atom atau molekul pada tahap awal ini adalah dengan menggunakan instrumen nanoteknologi, seperti Mikroskop Gaya Atom (Atomic Force Microscope, AFM), dan Mikroskop Pemindaian Terobosan Elektron (Scanning Tunneling Microscope, STM). Prinsip dasar kedua mikroskop tersebut adalah seperti menggerakkan "tangan peraba" dalam koordinat x-y, sambil mempertahankan jarak (koordinat z) antara "tangan peraba" dengan sampel yang dipelajari.

Disebut "tangan peraba" karena memang mikroskop-mikroskop ini tidak lagi memakai cahaya sebagai alat pencitraan akibat keterbatasan cahaya pada skala nanometer (adanya efek difraksi cahaya). AFM mendeteksi gaya non kovalen (non ikatan kimia, seperti gaya elektrostatik dan gaya Van der Waals) antara sampel dengan "tangan peraba", sedangkan STM mendeteksi terobosan elektron dari "tangan peraba" yang menembus sampel dan diterima suatu detektor di bawah sampel.

Mula-mula memang instrumen-instrumen ini terbatas hanya digunakan untuk keperluan karakterisasi atau 'pencitraan' sampel. Tapi, belakangan ini, mulai pula digunakan untuk memanipulasi molekul dan atom. Dengan mengubah besar arus terobosan pada STM misalnya, kita bisa mengambil atom O dan mereaksikannya dengan molekul CO untuk membentuk molekul CO2 dan semuanya ini dilakukan dengan presisi molekul tunggal. Pada reaksi kimia biasa, diperlukan cukup banyak komponen molekul yang bereaksi untuk memungkinkan, secara statistik, terjadinya "tumbukan" antar molekul tersebut.

Berkenaan dengan masalah suplai energi struktur mesin pada skala nano, Prof. Montemagno di University of California at Los Angeles telah berhasil mencoba menggunakan bio-nanomotor alami F1-ATPase untuk menggerakkan propeler yang dibuat dengan teknologi MEMS. Bernard Yurke di Bell Labs. menggunakan DNA untuk mencoba membuat nano-motor.

Alternatif lain yang mungkin adalah mengkombinasikan nanoteknologi atas-bawah MEMS dengan nanoteknologi bawah-atas. Motor elektrik dan pembangkit energi (misal baterai lapisan tipis) pada skala mikrometer dengan teknologi MEMS telah banyak dilaporkan. Berikutnya tinggal mentransmisikan gerak dari motor tersebut ke struktur "lengan" robot pada skala yang lebih kecil - nanometer.

Impian nanoteknologi untuk dapat memanipulasi bahan dengan tingkat fleksibilitas sama dengan yang telah dicapai manusia dalam memanipulasi data dengan teknologi informasi, mungkin masih terasa jauh dan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Namun, dalam perkembangannya yang masih muda saat ini pun, nanoteknologi telah memberikan warna baru dalam bidang-bidang lain.

Penerapan nanoteknologi dalam bioteknologi analitis misalnya memungkinkan metode-metode baru yang jauh lebih sensitif dan stabil dibandingkan metode konvensional. Perkembangan MEMS, yang sekalipun berangkat dari teknologi konvensional IC, masih berlangsung demikian pesat, dengan adanya aplikasi-aplikasi baru dalam optik (muncul MOEMS - Micro Optical Electro Mechanical System), dalam sistem sensor terintegrasi nir-kawat, dan juga dalam aplikasi RF (Radio Frequency)-MEMS.

Pada pengembangan nanoteknologi inilah demikian terasa, betapa latar belakang ilmu dan teknologi yang multi disiplin sangat diperlukan: matematika untuk pemodelan, fisika untuk pemahaman fenomena-fenomena gaya dan energi, kimia (anorganik maupun organik) untuk pemahaman sifat material, serta biologi untuk pembelajaran sistem-sistem rekayasa pada makhluk hidup.

Selain itu kreativitas dan daya kreasi yang tinggi sangat diperlukan untuk menemukan terobosan teknik dan metoda baru, serta aplikasi yang cocok. Tentu saja keluhuran moral dan agama tetap diperlukan agar penerapan teknologi ini tidak malah merugikan keberlangsungan hidup ummat manusia.

Dedy H.B. Wicaksono
Alumnus Teknik Fisika ITB, kandidat doktor bidang Biomimetic Sensor di Dept. Microelectronics, Technische Universiteit Delft, Belanda.

kontak saya disini

Read More......

Sial...sial

pas pagi pagi malas malasan dulu dikamar,baca komik sambil denger musik.gw rencananya sih mau ambil duit pas siang walopun duit di dompet tinggal 1500 perak.capek baca komik gw pergi mandi...syur..syur...5 menit kemudian gw selesai.wah dingin banget,akhir2 ini iklim jogja memang rada aneh,klo siang panasny minta ampun,sore malah mendung.mungkin pengaruh global warming kali yak.ok lanjut selese beres2 gw langsung kluar,gw mikir ke ATM dulu ato ngenet ya?Hmmm....ambil kesimpulan ntar siang aja deh ambil duitnya,lagian blom lapar dan blom ada keperluan lain.trus berangkatlah gw ke perpus teknik.tiba disana langsung nyalain komputer.oya perlu anda tau knapa gw suka ngenet sini,coz disini lodingnya cepet banget,gw jamin banyak warnet yg kalah.disamping itu sedikit gangguan,jarang antri.oya lanjut,gw langsung buka situs kesayangan gw,Friendster!!trus buka web berita biar ga ketinggalan info,klo web brita biasanya gw buka detik dan okezone.Hmmm...dan tidak lupa yang satu ini donlot komik.gw sempat donlot komik Naruto versi bahasa indonesia yg seri terbaru
406 klo ada yg mo donlot disini.baca...baca...baca

selesai ngenet gw langsung ke ATM.sekitar jam 1.sebenarnya di teknik ada ATM tapi disitu adanya ATM 50.gw maunya kan ATM 100...ehhh...20 (hehehe...biasa mahasiswa).sampe ATM langsung masukun kartu...tek..tik..tuk...tik...Ngecek Saldo...tek..tek..tek..GA BISA(panik)!!pikirku mungkin ATMku error neh.gw inisiatif aja langsung ambil duit...tek..tek...tek...GA BISA!!!gmn neh...duit tinggal 1500 perak,buat apa coba.gw langsung aja naik ke Bankny sapa tau ada solusi,pas mau masuk

Satpam : mau ambil duit ya,Mas?
gw : iya pak, tapi kok ga bisa ya??
Satpam : Gini Mas, untuk sementara tidak bisa narik.BNI lagi ada Gangguan,katanya di
seluruh Indonesia.
gw : (panik)Trus gmn pak? saya lagi butuh banget neh!kira2 jam berapa baru bisa?
Satpam : Kurang tahu juga mas,blom ada konfirmasi.Tunggu aja dulu
gw : ya pak, makasie

tunggu 1 jam,2 jam, 3 jam...waduh capek gw.sampe stengah 4 gw tunngu.blom!!gw balik kos aja.capek+lapar jadinya ga bisa tidur..huh!ngutang dimn neh,temen2ku pada balik,terpaksa deh gw ngutang di warung makan.setelah terjadi transaksi yg begitu panjang akhirnnya berhasil juga.



Read More......

Warnet...Hmmmm

Seiring dengan pesatnya perkembangan dunia teknologi di seantero dunia,maka banyak banget fasilitas teknologi yg membanjiri tempat kita.contohnya warnet,tau kan warnet??klo ga tau kebangetan...hehehe!!liat aja di Google ato di wiki yak.ok lanjut,warnet di dekat kosku aja jumlahny banyak banget,klo di hitung-hitung sekitar 10 an warnet disini,baru baru ini ada lagi dua warnet yg baru.itu baru dekat kosku loh blom tempat yg laen.

Kenapa warnet makin pesat di jogja?gw mw jawab tapi blom tentu benar ato salah....ahhh persetan!!!Pertama,disini paling banyak mahasiswa,yg kebanyakan hobinya chating,buka frendster kayak gw.Kedua,disini warnet berperan ganda,disamping buat browsing disini juga sebagai ajang pacaran.knapa bisa??ya iyalah warnet gituloh.pacaran sambil ML ada loh,apalagi klo boxnya tertutup..Busyet Deh!!coba aja intip apa yg dilakuin.ML di warnet??sapa yg tidak mau,biaya murah cukup bayar sewa ngenet ga perlu nyewa hotel..hehe.Ketiga,tidak ada status sosial.Wong kaya,wong kere semua terjangkau,dijamin.cukup 3500 klo siang dan 2000 klo malam,gw yakin anda puas booking sampe loyo..hahaha
uda ah capek gw.. Read More......

Islam itu indah

Keluarga sakinah abi dan umi 2-

“Abi...! kakak ganggu Adi blajar!” teriak Adi dari kamarnya malam itu.
”Ngak Abi! Kaka cuma lihat gambarnya Adi!” Teriak Kaka kemudian.
”Abi...! Kaka ganggu Adi’” ribut, kedua bersaudara itu ribut di kamar mereka.

Abi meninggalkan meja dan komputer kerjanya. Menghampiri kedua anaknya. Umi sempat menahannya, Umi berkata ”Biar Umi saja. Abi terusin saja ya”
Tapi Abi justru menyuruh Umi untuk istirahat, bukan karena tidak suka dibantu oleh Umi, tapi ”Umi sayang, istirahat ya. Abi juga kan harus belajar strategi mendidik anak yang baik. Bentar lagi kan Umi melahirkan anak kita. Kalo Abi tidak belajar dari sekarang, bisa repot kalau anak kita nanti lahir”

Setelah mengecup kening istrinya, Abi bergegas menuju kamar kedua anaknya.
Adi dan Kaka sedang bertengkar ketika Abi masuk kedalam kamar mereka. Bantal, guling dan selimut sudah berantakan. Sang kakak terlihat senang, tapi sang adik terlihat jengkel, dan melemparnya dengan bantal.

”Assalamu’alaikum” salam Abi menarik perhatian mereka berdua
”Wa’alaikum salam” jawab kedua adik kakak itu serempak, meski mereka sedang bertengkar.
Adi langsung menghampiri Abi yang masih berdiri di sudut pintu.

“Abi,Abi Kaka ganggu Adi belajar” Adi merengek dan menarik-narik tangan kanan Abi dengan kedua tangannya yang kecil.

Abi masih diam, berfikir sejenak dan memutuskan.
Abi menggendong Adi. Dan menurunkannya ketika dia mulai membereskan kamar yang berantakan itu. Sedang itu, Adik dan kakak itu melongok diam.
”Ayo siapa yang mau bantu Abi beresin kamar ini ? ”

Adi dan Kaka pun ikut membereskan kamar yang telah mereka berantakan itu hingga rapi kembali. Pertengkaran mereka berhenti tanpa harus membentak salah satu diantara dua bersaudara itu.

”Nah, sekarang kan sudah beres. Siapa sekarang yang mau manggil Umi kesini. Abi punya cerita untuk kita semua. Untuk Abi, untuk Umi, untuk Kaka, untuk Adi dan untuk bayi di perutnya Umi. Adik kalian berdua. Siapa yang mau panggil Umi?”
”Adi, Abi. Adi’ yang manggil umi.” Jawabnya semangat

Beberapa saat kemudian..................
Satu keluarga penuh berkumpul di kamar. Mereka melingkar di atas kasur yang telah rapi. Umi disamping Abi, Abi di samping Kaka . dan Adi disamping Kaka.
Cerita Abi sangat seru, mereka semua mendengarkan kisahnya. Yaitu kisah Rasulullah SAW yang sangat santun ketika menyuapi seorang Yahudi buta tua yang selalu mencaci Rasulullah.

Abi bercerita.....
Yahudi tua itu buta tak ada keluarga. Orang tua itu tidak bisa menguyah makanannya sehingga harus dikunyahkan oleh orang yang menyuapinya. Orang yang selalu menyuapinya itu adalah rasulullah SAW, yang menguyah makanan. Meskipun setiap kali nabi Muhammad mendatangi orang tua itu untuk menyuapinya, orang tua itu selalu menghina Muhammad SAW.

Sampai para sahabat RA pun marah. Tapi nabi Muhammad SAW meredakan amarah para sahabatnya.

Suatu hari, ketika Rasulullh telah meninggal dan diganti oleh Khalifah Rasulullah, Abu Bakar As Shidiq Ra., Abu Bakar ingat Nabi Muhammad SAW selalu menyuapi orang tua itu. Maka Abu Bakar pun melanjutkan yang dahulu dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Tapi orang tua ini tahu, bahwa yang menyuapinya sekarang bukan orang yang dahulu biasa menyuapinya. Orang buta itumengetahuinya dari kelembutan makanan yang dikunyah orang lain itu. Makanan yang dikunyah oleh Abu Bakar tidak selembut Rasulullah mengunyahkan makanan untuknya.
Lantas orang itu bertanya kepada Abu Bakar, kemana orang yang biasa menyuapinya dahulu.
Dengan perasaan terharu Abu bakar menjelaskan pada orang tua itu. Abu Bakar berkata bahwa orang yang biasa menolongnya kini sudah meninggal.
Orang tua lalu bertanya kepada Abu Bakar, siapakah nama orang yang selama ini menolong dia. Sampai saat itu, orang tua itu tidak pernah tahu siapa yang menolongnya. Dia sangat ingin tahu, siapakah orang yang selama ini begitu baik hati, santun, dan sabar menyuapinya. Yakni orang yang selalu mendengarkannya ketika orang tua itu mencaci Muhammad SAW.
Karena pertanyaannya orang tua itu, Abu bakar pun akhirnya menjawab bahwa orang yang selama ini menolongnya adalah orang yang selama itu pula mendengarkan cacian untuk dirinya sendiri, yaitu rasulullah SAW.
Orang tua itu tidak percaya, benarkah orang yang selama ini menolongnya adalah orang yang selama ini dia hina. Orang tua itu menangis dan dia akhirnya sadar telah berbuat salah. Dan kini dia yakin bahwa Muhammad adalah Rasul Allah. Orang tua yahudi itupun masuk islam.

Kaka bertanya pada Abi ketika cerita itu selesai
”Abi, kenapa Nabi Muhammad diam saja ketika orang tua itu menghinanya.?”
Abi menjawab ” Kalau menurut Abi, orang tua itu buta, jadi dia tidak bisa melihat dan mengetahui siapa dan bagaimana Islam itu. Benarkan Umi?”
”Benar Abi” jawab Umi ”Jadi, Rasulullah SAW menolong dan menyuapi orang tua itu agar orang tua tahu, bahwa Islam itu sangat indah. Dan ternyata, setelah orang tua itu mengetahui betapa indahnya Islam, orang tua itu masuk Islam”
”Tapi Umi, masak kalo kita dihina kita harus diam saja sih. Apalagi yang dihina itu Nabi kita? ” Tanya Kaka kemudian.
”Kaka, kalo orang tua itu dilawan, maka itu bisa mendzolimi dia. Orang tua itu kan sudah tua, tidak bisa melihat dan hidup sendirian. Rasulullah itu paling mengasihi ummat manusia. Dia adalah manusia yang paling adil. Itulah bentuk keadilan yang dicontohkannya kepada kita sebagai ummatnya.”
”Rasulullah pernah bersabda ”la tagdhob” ,jangan marah. Kalau kita bisa menahan amarah kita, padahal kita bisa meluapkannya, maka itulah yang terbaik. Selama itu hanya menyangkut diri kita sendiri saja. Tapi apabila itu sudah menyangkut agama kita, kita harus bisa bersabar dan tegas menyikapinya” sambung Abi.

”Abi, Abi. Tapi kok, kenapa FPI itu marah” tanya Adi polos.

Abi tersenyum ”Adi sering nonton berita ya. Anak Abi yang pintar. Kesini Abi gendong”

Abi menggendongnya, mengangkat tubuh kecil itu sejajar hingga persis super hero yang terbang di angkasa. Ssssss...... suaranya ketika super hero itu terbang. Adi terbang mengelilingi kamar itu. Asyik, itulah yang Adi katakan didalam hatinya.
“Super hero terbang. Mengelilingi dunia” Kata-kata Abi ketika menerbangkan tubuh Adi. ”Super hero nya harus istirahat. Sudah malam harus tidur. Ssssss.....”
Abi menaruh tubuh Adi di kasurnya ”Sudah malam, Adi tidur dulu ya. Besok ceritanya kita lanjutkan lagi.” Abi mencium keningnya. Lalu mencium pula kening Kaka. Mereka berdua kini sudah tidur. Lampu kamar telah dimatikan. Pertengkaran kakak beradik itu selesai tanpa ada satupun yang disalahkan. Dan hilanglah kebencian dan dendam didalam diri kakak beradik itu.

Untuk kita renungkan.
Islam itu memang Indah. Tapi Islam juga mengajarkan kekerasan. Bila Islam tidak mengajarkan kekerasan, apa yang harus dilakukan oleh orang Islam ketika diserang. Tentu Islam harus memilih kekerasan.
Memang, sulit hari ini menentukan kapan dan dimana kekerasan itu harus diberlakukan. Sederhana permasalahannya, karena semuanya tidak teratur. Sehingga kekerasan pun sulit untuk ditempatkan pada tempatnya.
Ketika masa FPI yang tergabung dalam LPI marah, dan menyerang masa AKKBB, siapakah yang salah ? apakah kekerasan yang mereka lakukan tidak pada tempatnya?
Ini memang harus dijawab dengan pertanyaan ”apakah kekerasan mereka sudah pada tempatnya?”
Bukan pernyataan bahwa Islam itu tidak mengajarkan kekerasan dan semuanya harus diselesaikan dengan damai. Tidak semua bisa diselesaikan dengan damai, meskipun setiap orang pada dasarnya menginginkan perdamaian dan tidak pernah menginginkan kekerasan atau bahkan peperangan. Tapi memang, kesombongan harus dilawan dengan ”kesombongan”. Sehingga orang yang sombong itu tahu, bahwa kesombongan itu adalah jelek, dan dia takut hingga urunglah niatnya untuk sombong.

Oleh Kikam Zam
Mahasiswa Fisipol 2005 UGM
Read More......

Bantuan Khusus Mahasiswa

Pada tanggal 29 Mei 2008 kemarin, Mentri Pendidikan Nasional, Bambang Soedibyo mengemukakan tentang pemberian Bantuan Khusus Mahasiswa (BKM) yang akan diberikan sebagai kompensasi kenaikan BBM bagi sekitar sepuluh persen jumlah mahasiswa di seluruh Indonesia. BKM senilai Rp. 500.000 tersebut akan diberikan pada semester ganjil 2008 nanti. Ada sekitar 400.000 mahasiswa yang memperoleh BKM dari sekitar 4.000.000 mahasiswa aktif di seluruh Indonesia.
Terkait rencana pemerintah tersebut, banyak pihak yang tidak menyetujuinya. Mahasiswa dan sebagian pihak lainnya menganggap bahwa pemberian BKM ini bertujuan untuk meredam aksi mahasiswa menolak kenaikan BBM. Alasannya, bahwa selama ini pemerintatah tidak pernah mengungkapkan tentang rencana pemberian BLT untuk mahasiswa atau yang disebut BKM tersebut. Program BKM tersebut tiba-tiba dilontarkan pemerintah setelah aksi mahasiswa menolak kenaikan BBM meluas. Oleh karena itulah program ini dianggap untuk meredam aksi mahasiswa menolak kenaikan BBM.
Tapi hal itu ditampik oleh pemerintah. Mentri Komunikasi Informasi, Muhammad Nuh, mengatakan bahwa program ini bukan untuk meredam aksi mahasiswa. ” Jika dikatakan demikian, hal itu sangat naif. Itu sama saja mengatakan kalau mahasiswa bisa disuap dan tidak punya idealisme. Kita hanya ingin membantu,” kata Nuh seperti mana yang dilampir oleh Banjarmasi post.
Terkait pro kontra tersebut, BKM memang akan sangat membantu mahasiswa di tengah naiknya harga BBM yang otomatis akan menaikan pula harga makanan di kantin dan menaikan biaya kuliah. Terlebih di perguruan tinggi swasta dan perguruan tinggi negeri BHMN yang mengandalkan pemasukan dana dari mahasiswa untuk menutup biaya operasional kampus.

Mungkin program BKM itu sekilas nampak sebagai budi baik pemerintah terhadap rakyatnya. Betapa tidak mahasiswa diberikan uang gratis oleh negara tanpa usaha apapun. Tentu itu adalah hadiah yang sangat berharga, terlebih bagi mahasiswa yang kurang mampu.
Tapi, tentu mahasiswa adalah segolongan elit yang cerdas di negeri ini. Mahasiswa mengetahui bahwa asumsi pemerintah untuk menaikan harga BBM adalah salah besar. Mahasiswa tahu bahwa di venezuela, harga premium itu hanya sekitar Rp.400,- sedangkan di Indonesia seharga Rp.6000,-. Bahkan mahasiswa pun tahu bahwa venezuela memberikan penawaran kepada Indonesia untuk membeli BBM yang murah tersebut. Tapi Indonesia tidak menerimanya. Alasannya satu, bahwa harga BBM (premium) di pasar Internasional adalah Rp.12.000,-.
Mahasiswa tahu bahwa pemerintah mereka adalah penakut, karena negeri ini sudah penuh hutang dan berhutang budi pada Bank Dunia dan IMF. Sehingga negeri yang kaya ini harus tunduk saja pada kemauan mereka. Negeri ini menjadi ayam yang mati di lumbung padi. Mahasiswa tahu semua ini sehingga mereka menunjukan keberanian mereka dengan berunjuk rasa dan lempar-lemparan batu dengan polisi yang lebih gagah daripada mereka. Mahasiswa lakukan itu karena ingin pemerintah menjadi pemberani seperti mereka.
Tapi memang, sejauh pengalaman membuktikan. Aksi unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikan BBM tidak pernah berhasil membuat pemerintah untuk mengikuti kemauan mereka. Mengapa, karena pemerintah terikat oleh uu tahun 2001 tentang BBM yang menyatakan bahwa libelarisasi pertambangan dilakukan untuk usaha hilir dan hulu. Artinya, BBM kini tidak dianggap lagi menjadi barang ”hajat hidup orang banyak”. Tapi sebagai barang konsumsi yang mengikuti mekanisme pasar kapitalis global. Yakni sebuah perjudian terbesar dimana harga dan kekayaan diputar-putar dalam jutaan lembar saham. Karena inilah, maka pemerintah tidak bisa berbuat apapun kecuali menaikan harga BBM untuk masyarakat.
Rakyat tidak pernah berjudi di dalam pialang saham di Amerika tersebut. Tapi masyarakat menderita karena perjudian itu, yakni karena pemeritahnya tunduk pada mekanisme perjuadian tersebut. Inilah yang menjadi sebab mengapa pemeritah menaikan harga BBM dan menjadi sebab mengapa tidak bergunanya aksi unjuk rasa jika bertujuan untuk memaksa pemerintah tidak menaikan BBM. Logikanya, pemeritah diancam oleh dunia Internasional (kapitalis) dengan boikot, hutang dan kekuatan militer super power. Sedangkan mahasiswa hanya mengancam pemerintah dengan nyel-nyel, teriakan dan kecaman, serta lemparan batu-batu kecil yang tak bisa meledakan istana negara hingga menjadi hancur lebur.
Tapi, apakah semua ini benar. Tentu pemerintah dan mahasiswa bisa saja menolak semuanya.

Oleh Kikam Zam
Mahasiswa fisipol UGM 2005

Read More......

BLT dan Mahasiswa

Oleh Kikam Zam
Mahasiswa fisipol UGM 2005

Apalah engkau berunjuk rasa
Apalah engkau berdemontrasi
Apalah engkau berorasi
Apalah engkau yakini

Masihkah rasa diresapi
Meski jutaan orang dan mahasiswa turun di jalan
Atau......
Masihkah suara dan amarah ditakuti
Meski ribuan ban bekas kepulkan hitam pekat di awan
Atau ......
Masihkah iba mengetuk hati
Meski darah dicucurkan untuk sebuah pengorbanan
Atau......
Masihkah berfikir sebelum mati
Meski sepasang selongsong mata menebar keberingasan

Berfikirlah wahai siapapun
Mengapa jalan kau penuhi debu dan abu
Mengapa jejak kakimu basahi bumi yang satu
Mengapa tak kau berfikir saja dengan akalmu
Apa yang bisa kau perbuat dengan tubuhmu

Sudahkah kau ketahui mengapa semua terjadi
Hingga kau mengerti apa yang bisa akhiri
Sudahkah kau ketahui mengapa semua kau lalui
Hingga kau tahu dimana engkau berdiri


Usahlah turun ke jalan
BBM tetap akan naik
Meski kau mati di jalan

Kecuali kau inginkan revolusi
Mati sebagai pahlawan revolusi
Bersama jutaan mayat revolusi


Read More......

MASIHKAN JOGJA KOTA PENDIDIKAN ?

Tulisan ini diawali dari beberapa celetukan beberapa teman yang merasakan perubahan budaya intelektual di kampus. Beberapa yang dikeluhkannya ialah rendahnya minat diskusi dan literature mahasiswa. Bahkan, di berbagai kampus justru kegiatan yang sifatnya hura-hura dan hedonis justru lebih banyak diminati daripada kegiatan seminar atau diskusi-diskusi kecil mahasiswa.
Bahkan di salah satu fakultas di universitas negeri di Yogyakarta, ada fakta menarik yang perlu disuguhkan dalam tulisan ini. Sebutlah Fakultas x di Universitas x. Di fakultas tersebut salah satu wakil dekan berpesan kepada mahasiswa yang akan menyelenggarakan diskusi terbuka di kawasan gedung kuliah agar suara dan keramaiannya tidak mengganggu proses kuliah. Apabila dianggap mengganggu maka dekan tersebut akan mengambil tindakan. Tapi apa yang terjadi. Beberapa bulan berikutnya masih di sekitar kawasan tersebut, setiap pekan diadakan konser musik untuk menghibur pengunjung kantin di fakultas x tersebut. Padahal, suara musik tersebut sangat keras dan mengganggu proses kuliah. Namun, tetap saja konser musik itu diselenggarakan sepekan sekali.
Beda lagi menurut salah satu lulusan mahasiswa S2 yang sudah belajar di jogja sejak tahun 90an akhir, sebutlah namanya Anwar. Anwar mengatakan bahwa kondisi jogja sudah jauh berubah dibandingkan ketika pertama kali dia datang ke kota pelajar itu. Apabila dahulu mahasiswa S1 banyak yang menggunakan sepeda, kini bahkan mobil sudah lumrah dipakai oleh mahasiswa. Apabila dahulu mahasiswa S1 memiliki penampilan sederhana, kini kampus-kampus bagaikan peragaan busana dan pusat perbelanjaan yang dipenuhi oleh pengunjung yang memakai pakaian mencolok dan penuh gaya. Anwar menganggap budaya hedonis semakin kuat, dan sebaliknya budaya intelektual mahasiswa semakin menurun.

Tentu bisa saja salah anggapan Anwar tersebut. Tapi apabila banyak sekali Anwar-Anwar lain yang berkata sama, mungkin kita harus berani untuk melihat jogja lebih kritis. Masihkah Jogja kota Pendidikan?
Mungkin bagi mahasiswa yang berasal dari daerah Jakarta, Surabaya atau kota-kota besar lainnya apa yang dialami Anwar tidak terlalu dirasakan sebagai sesuatu yang bermasalah. Bagi mahasiswa yang berasal dari kota-kota besar, jogja masih merupakan kota yang lebih nyaman dan kondusif untuk berfikir dan kuliah. Masyarakatnya nyaman, transportasi mudah dan tidak macet, kriminalitas dan masalah social pun lebih sedikit. Bahkan di Jogja, banyak sekali penerbit buku sehingga mahasiswa bisa dengan mudah mendapatkan buku yang dicari.
Untuk itulah dalam tulisan ini Jogja akan dilihat sebagai sebuah kota dalam satu provinsi yang semakin maju. Bukan hanya dalam ekonomi, tapi politik dan budayanya sudah semakin terintegrasi dengan budaya global yang sangat baratdan dianggap maju tersebut. Lalu bagaimanakah dengan pendidikannya, apakah semakin teritegrasi dengan budaya global juga ? mungkin di tengah perkembangan kota Jogja sebagai kota metropolitan hal itu sulit dinafikan.

Jogja, Antara kota Pendidikan dan kota Metropolitan.
Kota Yogyakarta memiliki visi yang sangat mendukung pendidikan. Visi itu berbunyi ” Terwujudnya Kota Yogyakarta sebagai Kota pendidikan yang berkualitas, Pariwisata yang berbudaya, pertumbuhan dan pelayanan jasa yang prima, ramah lingkungan serta masyarakat madani yang dijiwai semangat Mangayu Hayuning Bawana”. Jelas dalam visi tersebut, pendidikan adalah yang pertama dibandingkan yang lainnya. Hal itu menunjukan secara kebijakan, sudah seharusnya bahwa pendidikan menjadi yang utama dan yang diutamakan.
Visi kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan tersebut kemudian diperjelas dengan misi yang berbunyi ”menjadikan dan mewujudkan lembaga pendidikan formal, non formal dan sumber daya manusia yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta kompetitif dalam rangka mengembangkan pendidikan yang berkualitas”. Dalam misi tersebut
Tapi, barangkali akan dijumpai kebijakan yang sebaliknya di lapangan. Mungkin kebijakan yang memutuskan ”pengembangan ruang dan kawasan pusat usaha di Jalan Solo, kaliurang, Godean, Wates, Monjali, yang didukung oleh pengembangan kebijakan pemberian insentif ekonomi pada kawasan prioritas di atas” (Buku Profil Penataan Ruang Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 2003) sebagai sesuatu yang bertentangan dengan visi misi kota jogjakarta tersebut. Karena meskipun daerah-daerah tersebut berada diluar kawasan administrasi kota Yogyakarta, namun masih dalam kawasan aglomerasi kota Yogyakarta (bagi mahasiswa dan masyarakat umumnya tentu tidak akan menitikberatkan pada perspektif tentang batas-batas administrasi. Yogya adalah kota yogya dan kawasan aglomerasi tersebut. Sehingga ketika menyebutkan yogya kota pendidikan, sebenarnya sedang menunjukan yogya dan wilayah aglomerasinya).
Mungkin bisa dibayangkan apabila beberapa jalan tersebut dipenuhi oleh unit-unit usaha, maka apa yang akan terjadi pada mahasiswa dan siswa di daerah tersebut. Padahal, jalan-jalan yang disebut adalah kawasan pusat pendidikan yang mudah diakses. Tentu hal ini akan berdampak bagi kondisi kultur pendidikan di jogja. Misalkan ketika Ambarukmo Plasa dengan segala daya tariknya dididirikan di jalan Solo, apa yang akan terjadi dengan kultur mahasiswa Universitas Islam Negeri yang tidak jauh berada disana dan universitas-universitas lainnya. Begitu pula dengan kondisi pendidikan pada umumnya. Logikanya, semakin banyak alternatif akan semakin banyak pilihan yang dibuat. Pun dalam kerangka ini, semakin banyak pusat-pusat perbelanjaan di Jogja, maka semakin banyak pula pilihan untuk mengunjunginya. Kiranya, ini menjadi sebab meningkatnya hedonisme di jogja.
Sebagai kota pariwisata, memang jogja tidak bisa menghindar dari pilihan pengembangan pusat usaha seperti di atas. Berdasarkan data DIY tahun 2000, pariwisata menempati urutan yang cukup penting bagi perkembangan provinsi tersebut. Pada tahun 2000, pertanian menunjukan angka produk domestic regional bruto (menurut lapangan usaha atas dasar harga yang berlaku di DIY dengan angka 2.725.286 miliar rupiah. Satu tingkat dibawahnya adalah sector perdagangan, hotel dan restaurant dengan angka 2.473.179. hal ini menunjukan bahwa sector pertanian dan perdagangan-hotel-restaurant adalah dua sector yang paling banyak menampung mayoritas pekerjaan masyarakat DIY. Disusul industri pengolahan. Lalu pengangkutan dan komunikasi. Serta keuangan dan persewaan dan jasa perusahaan. Tentu, untuk kawasan Jogja dan aglomerasinya perdagangan,hotel dan restaurant menempati urutan yang paling pertama dibandingkan pertanian.
Dari data-data tersebut dapat dianalisa bahwa jogja mengalami dilema yang serius dalam mempertahankan citranya sebagai kota pendidikan. Mungkin apabila dilihat dari segi kuantitas, jogja (dan aglomerasi) masih mapan untuk disebut sebagai kota pendidikan dengan jumlah universitas tidak kurang dari 70. tapi secara kualitas, untuk menciptakan pendidikan yang mutakhir bisa diragukan. Dalam hal ini, pendidikan tidak berorientasi semata kepentingan negara dan kebutuhan sosial sehingga mengesampingkan orientasi pembentukan individu-individu yang memiliki kapasitas yang komprehensif dan integral.
Dalam pendidikan yang berorientasi pada kepentingan negara dan kebutuhan sosial, indikator kesuksesan pendidikan terlihat dari terpenuhinya kebutuhan pasar oleh institusi-institusi pendidikan yang ada. Indikator kesuksesan tersebut akan terlihat dari seberapa tinggi tingkat penyerapan sarjana oleh pasar. Dan seberapa baik kemampuan sarjana untuk memenuhi tuntutan pekerjaan dan pasar. Maka dalam kondisi ini, peningkatan kualitas kepemimpinan mahasiswa pun tidak dilakukan untuk meningkatkan kualitas individu mandiri mahasiswa dalam kehidupannya. Tapi didasari pemikiran bahwa dunia kerja akan sangat membutuhkan skill kepemimpinan sarjana sebagai sebuah modal sosial yang bisa meningkatkan keuntungan usaha.
Dalam kerangka pendidikan yang berorientasi pada kepentingan negara dan kebutuhan sosial ini kehadiran unit-unit usaha di kawasan pendidikan dianggap tidak terlalu bermasalah. Namun dalam kerangka pendidikan yang berorientasi pada pembentukan individu, kehadirannya (unit-unit usaha) tersebut jelas akan menjadi masalah besar. Karena perlu dimaklumi bersama bahwa unit-unit usaha tersebut akan hadir bersama dengan gaya hidup, pandangan, sikap, serta tradisi yang mendukung perkembangan pasar yang lebih bersifat materil. Bisa dibayangkan, bagaimana pasar dan media masa dipergunakan untuk menghegemoni dan membius mahasiswa dan insan pendidikan. Terlebih apabila mayoritas input mahasiswa dan pelajar itu berasal dari golongan atas dan menengah. Hal itu mengingat pendidikan yang semakin mahal dan lebih penting lagi ialah semakin sulit diakses oleh masyarakat golongan menengah ke bawah. Tentu kehadiran unit usaha itu sangat berpengaruh terhadap kondisi pendidikan di jogja, sehingga pantas apabila pertanyaan ”Masihkan jogja kota pendidikan?” menjadi pertanyaan masyarakat umu, bukan hanya Anwar.
Sebagai kota pendidikan, yogya mengalami dilema yang sangat kritis dengan hasrat perkembangan menuju kota metropolis (metropolitan secara umum diartikan sebagai sebuah kota besar yang kompleks dan modern, bukan pertanian). Sebenarnya tidak akan pernah menjadi masalah apabila perkembangan menuju kota metropolis tersebut didasari dan dikawal dengan visi sebagai kota pendidikan yang ketat. Tapi untuk Indonesia akan sulit rasanya keluar dari idiologi pembangunanisme yang menjadikan ekonomi sebagai pemimpin dalam pembangunan.
Jadi, untuk konteks Indonesia kota pendidikan tidak akan pernah bisa sinkron dengan kota metropolitan selama ekonomi menjadi pemimpin dalam pembangunan. Karena, ekonomi Indonesia sangat bergantung pada ekonomi dan pasar global. Padahal pasar global tentu tidak akan pernah menginginkan kebaikan bagi Indonesia. Kecuali menginginkan Indonesia tetap menjadi pangsa pasar yang besar. Artinya manusia Indonesia harus tetap dikondisikan sebagai konsumen yang baik. Maka Indonesia tidak boleh maju sehingga berpindah menjadi produsen yang produktif. Dan juga sebaliknya, Indonesia tidak boleh terlalu terpuruk sehingga tidak bisa menjadi konsumen yang konsumerisme lagi.
Maka di Indonesia apabila kota pendidikan bertemu dengan kota metropolitan, pendidikan tersebut akan beralih fungsi sebagai pengawal keinginan pasar global saja. Maka kualitas SDM yang dihasilkannya pun tidak akan terlalu jauh dari apa yang pasar global harapkan. Kecuali memang ada perubahan yang signifikan dan berani.
Oleh Kikam Zam
Mahasiswa fisipol UGM 2005

Read More......

APA MASALAHNYA BBM NAIK ?

Bahan Bakar Minyak naik, rakyat menjerit. Mahasiswa turun ke jalan. Polisi memburu mahasiswa dan kampus. Pejabat desa dan bupati menolak intruksi Presiden. Tapi, aneh. Orang kaya di Indonesia semakin banyak. Orang miskin di Indonesia juga semakin banyak. Ada apa dengan naiknya BBM.

Indonesia, kini sudah tidak lagi menjadi pengekspor minyak. Tapi kini menjadi pengekspor sekaligus sebagai pengimpor BBM. Inilah yang menyebabkan ricuh didalam negeri tentang BBM. Mengapa ? karena APBN Indonesia yang tidak sebanding dengan kekayaan negerinya itu harus menyesuaikan dengan kenaikan harga BBM di dunia. Karena apabila BBM tidak dinaikan, berarti subsidi BBM dalam anggaran akan membengkak. Maka subsidi harus ditarik dengan menaikanharga BBM. Dan sebagai gantinya, maka masyarakat yang paling rentan dengan kebijakan ini akan diberikan BLT (Bantuan Langsung Tunai).
Sebuah pertanyaan yang menggiurkan untuk kita telusuri. Mengapa negeri kaya ini bisa seperti ini? Amien Rais mengatakan karena negeri ini salah urus. Benarkah itu? Melalui contoh kasus BBM ini mungkin bisa ditelusuri secara lebih mendalam.

1. “Kebodohan Pemerintah” yang terpilih.
Dalam sebuah negeri, belum tentu makmur meski hidup didalam surga. Tidak jauh-jauh, Indonesia adalah contohnya. Mungkin sebagian orang merasakan Indonesia sebagai surga, terutama oleh orang kaya yang bisa membeli harga BBM dengan harga murah. Termasuk harga BBM yang naik jadi Rp.6.500,- pun masih murah bagi mereka. Betapa tidak, apabila mereka pergi ke Singapura untuk belanja atau rekreasi, mereka membeli bensin Rp. 15.000,-. Artinya uang enam ribu lima ratus tidak lebih mahal dari lima beras ribu rupiah. Lebih murah dua kali lipat lebih.
Tapi, bagi orang miskin, Indonesia adalah sangkar emas. Sebagus bagusnya sangkar yang terbuat dari emas, orang miskin tetap hanya menjadi burung yang terkurung untuk menyenangkan pemiliknya. Ingatlah, mereka menjadi alat produksi yang murah yang dijual negara kepada kapitalis internasional. Mereka juga dididik menjadi orang lain, yakni menjadi orang yang harus tunduk kepada dunia yang tidak adil. Mereka dididik untuk menjadi pegawai, pekerja, pencari uang. Padahal dari sejak lahir mereka adalah hamba Tuhan yang tidak bisa dinilai dengan uang. Sungguh, orang miskin dan orang kaya dalam kondisi ini sama-sama hidup dalam sangkar emas. Burung yang berharga bagi pemiliknya.
Seorang Ibu pernah berkata kepada anaknya, “jika kamu punya uang, maka apapun bisa kamu beli” lalu Ibu berkata kembali “barang yang mahal pun bisa dibeli”. Apakah artinya itu terhadap kenaikan harga BBM? Artinya, yang paling penting itu bukan berapa harga BBM,murah atau mahalnya harga BBM, tapi yang paling penting itu adalah apakah BBM itu bisa dibeli atau tidak. Kalaupun BBM mahal, misalnya seharga tiga puluh ribu rupiah, kalau bisa dibeli oleh masyarakat maka itu tidak menjadi masalah. Tapi yang jadi masalah sekarang ialah meskipun harga BBM di Indonesia itu sudah lebih murah dibandingkan negara lain, tapi harga yang murah itu tidak bisa dibeli oleh masyarakat. Disinilah letak masalahnya.
Jadi mungkin kalau demonstran mau demo tentang kebijakan pemerintah, yang lebih cerdas itu bukan menolak kenaikan harga BBM. Tapi mengingatkan pemerintah bahwa mereka mempunyai kewajiban untuk menyebarkan harta kepada masyarakat. Sehingga berapa pun harganya, yang penting bisa dibeli. Dan tentu bukan hanya BBM, memangnya manusia hanya hidup dengan BBM.
Disinilah sebenarnya letak ”kebodohan pemerintah”. Mungkin pemerintah sedang lupa bahwa mereka mempunyai kewajiban untuk menyebarkan harta kepada seluruh rakyat sesuai dengan amanah UUD 45, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bukan hanya itu, pemerintah pun mungkin sedang lupa bahwa mereka punya kewajiban untuk memerintah dengan adil. (Dan kalau kita merujuk pada perkataannya Umar R.A masih ada satu kewajiban pemerintah, yaitu menegakan solat. Tapi pemerintah Indonesia berbeda dengan pemerintahan Umar R.A. Umar adalah sahabat nabi yang mengharapkan pertolongan Allah, sedangkan pemerintah Indonesia adalah kabinet sekuler yang mengharap pertolongan bantuan Asing.MUNGKIN).
Lihatlah bentuk kebodohan tersebut di Jakarta yang kini dipenuhi oleh berbagai patung. Ada Patung Sudirman, Gadjah Mada, Soekarno, Hatta dan patung-patung lainnya. Patung Sudirman harganya Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar). Harga patung lainnya empat belas miliar. Patung lainnya sekian miliar dan lainnya sekian miliar. Apakah ini artinya ? bukankah ini ”kebodohan” yang sesungguhnya karena sebenarnya rakyat miskin yang lapar itu tidak kenyang dengan melihat patung tersebut. Anak kelas satu SD pun tidak akan lebih ”bodoh” dari itu.
Bentuk ”kebodohan” lainya terlihat dari data statistik yang menunjukan bahwa angka orang kaya semakin banyak tapi di satu sisi angka orang miskin juga semakin banyak. Data Statistik tersebut terlihat dari fenomena pembanghunan di Indonesia. Di Jakarta, rawa-rawa dijadikan pusat pemukiman mewah dengan harga satu unit rumahnya seharga miliaran rupiah. Tapi imbasnya Jakarta menjadi semakin rentan banjir. Dan yang lebih rentan terhadap banjir ini adalah orang miskin atau orang yang sedikit berada di atas kemiskinan. Sedangkan orang miskin menderita karena banjir, orang kaya menikmati hunian mewah yang mampu mereka beli. Disini, fakta statistik yang mengatakan orang kaya semakin banyak dan orang miskin semakin banyak terbukti secara akurat. Begitu pula dengan fenomena pemancangan banyak menara pencakar langit apatemen mewah di kota-kota besar.
Contoh lainnya adalah tentang perbedaan antara nasib petani dengan nasib para bankir. Apabila para bankir yang bermasalah dengan bank yang mereka punya diberikan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia dengan total bantuan puluhan bahkan ratusan triliun. Para petani untuk membeli lima liter bensin di SPBU dengan dirigen dipaksa diusir, tidak bisa membeli sekedar untuk mengisi traktor mereka. Bila para bankir bermasalah diuntungkan dengan kebijakan pemerintah yang meloloskan/memutihkan hutang mereka yang berjumlah triliunan rupiah. Maka para petani dirugikan dengan kebijakan pemerintah yang mereka pilih sendiri.
Disinilah, letak masalah yang sesungguhnya dari kenaikan harga BBM itu. Bukan mahalnya harga. Tapi apakah masyarakat bisa membelinya atau tidak. Seperti pula berharganya emas itu bukan karena emas tersebut. Tapi karena apa yang bisa diberikan emas tersebut. Emas tidak lebih berharga dari sebotol air segar bagi seorang pengembara yang tersesat di gurun pasir.
Maka yang harus diberlakukan adalah membagikan harta, meratakan kesejahteraan dan pembangunan, menciptakan keadilan sistem bagi seluruh lapisan masyarakat. Baik yang kaya maupun yang miskin. Miskin, tidak masalah andaikan semua kebutuhan pokok bisa didapatkan, yaitu pendidikan, pangan, sandang, dan papan, termasuk juga kesehatan.
Itulah makna ”kebodohan pemerintah” yang terpilih. ”Sebodoh” apapun itu, pemerintah itulah yang sudah terpilih. Tapi, mengapa pemerintah bisa menjadi ”bodoh” seperti itu. Mungkin rumit untuk menjelaskannya. Tapi mungkin, kata neo-imperialisme bisa menjadi pendekatan untuk menjelaskannya.

2. Neo Imperialisme
Mungkin orang miskin merasa menjadi korban atas kebijakan pemerintah mereka sendiri. Tapi pernahkah berfikir bahwa pemerintah tersebut pun merasa dirinya menjadi korban. Inilah maksud paling utama dari Neo-Imperialisme. Dan realitasnya sama, antara orang miskin dan pemerintah tersebut. Apabila orang miskin tidak sadar bahwa mereka adalah korban dari kebijakan pemerintah sehingga banyak LSM yang mencoba melakukan upaya penyadaran tersebut. Sebenarnya, pemerintah pun tidak sadar bahwa mereka adalah korban dari sesuatu yang disebut neo-imperialisme. Tapi masalahnya, siapakah yang akan menyadarkan pemerintah? Apakah pemerintah tidak akan tersinggung bila disadarkan orang yang diperintahnya. Terlebih oleh orang kecil yang lemah dan tidak mempunyai kekuasaan (termasuk senjata dan kekerasan).
Perhatikan, pemerintah mengatakan bahwa pilihan BBM naik adalah pilihan terakhir yang diambil setelah solusi yang bersifat domestik tidak bisa dilakukan. Artinya, pemerintah melakukan ini semua terpaksa, meskipun sebenarnya pemerintah tidak meinginkan kebijakan ini. Meskipun dahulu pemerintah pernah berjanji untuk tidak melakukan kenaikan kembali harga BBM, tapi hari ini, seolah pemerintah meminta pengertian dari masyarakat bahwa apa yang dilakukannya adalah terpaksa. Untuk hal itu SBY bahkan harus menjelaskannya melalui media masa.
Dalam kondisi tersebut, pemerintah telah dihegemoni oleh praktek neo-imperialisme negara maju kepada negara berkembang, yaitu Indonesia. Neo-imperialisme adalah sebentuk penjajahan yang baru dalam bentuknya tapi tetap sama dalam mekanismenya. Pada dasarnya, neo-imperialisme adalah kelanjutan dari penjajahan negara barat yang maju kepada negara dunia ketiga.
Apabila sebelum perang dunia ke dua yang membawa malu bagi dunia Eropa. Yakni karena mereka sebagai bangsa penjajah harus dijajah oleh bangsa Eropa lainnya, sehingga membuat antipati terhadap praktek penjajah dengan model kekerasan dan penguasaan kekuasaan politik di negeri jajahan. Maka setelah itu, berturut-turutlah penjajahan di dunia timur dilepaskan oleh negeri penjajah. Namun, pada dasarnya negara penjajah tidak mempunyai niat yang sungguh-sungguh untuk melepaskannya (lihat buku tentang kemiskinan di dunia ketiga). Mereka hanya mencari bentuk baru yang lebih halus dan lebih “beradab” untuk melakukan penjajahan, atau mereka haluskan dengan sebuah kata tipuan “civilization”
Apabila imperialisme sebelum perang dunia kedua di Indonesia dilaksanakan melalui pemerintahan Kolonial Belanda di Hindia Belanda yang berkuasa terhadap rakyat melalui penguasa lokal (seperti sultan, raja, bupati atau yang lainnya) yang tunduk pada mereka. Maka di dalam neo-imperialisme penjajahan negara penjajah itu dilakukan secara canggih melalui pemerintahan yang secara sah berkuasa di Indnesia. Negara penjajah kemudian membuat tunduk pemerintah tersebut secara terpaksa atau tidak terpaksa, sadar atau tidak sadar, untuk mengikuti keinginan mereka. Mereka (para negeri penjajah) itu melakukannya melalui tekanan UU atau regulasi internasional, baik yang berupa konvensi ataupun perjanjian.
Selain itu cara yang paling efektif untuk melakukan neo-imperialisme adalah dengan menciptakan sebuah pasar yang menguntungkan mereka. Pasar tersebut memaksa setiap negara untuk masuk ke dalamnya meskipun persaingan yang terjadi disana sangat bebas seperti layaknya aturan di dalam hutan rimba. Siapa yang kuat dia yang menang. Siapa yang buas dia menerkam yang jinak. Namun, aturan tersebut dibungkus secara rapi dan tersamar oleh berbagai teori ekonomi yang seolah-olah sangat hebat untuk menciptakan kesejahteraan di dunia. Salah satu teorinya mengatakan bahwa apabila pasar efektif, maka itu akan menciptakan sebuah keuntungan yang paling besar, akumulasi modal, sehingga akhirnya akan menciptakan kemakmuran di dunia karena produksi barang meningkat dan terus ditemukan sumber serta inovasi yang baru.
Namun teori tersebut lupa, bahwa manusia itu (bisa) lebih serakah daripada hewan yang paling serakah di dunia. Faktanya adalah bahwa beberapa perusahaan internasional (multi nasional corporation) memiliki aset dan keuntungan setiap tahun yang melebihi puluhan anggaran negara-negara miskin di dunia. Artinya, kekayaan satu orang, bisa menyaingi anggaran satu tahun sebuah negara. Artinya, walaupun produksi lebih banyak, kemakmuran semakin terwujud, tapi hanya dinikmati tidak lebih oleh dua puluh persen masyarakat dunia. Dan dari dua puluh persen itu, hanya beberapa persen dari angka 20 itu menguasai sebagian besar kepemilikan kekayaan.
Akhirnya, sampai pada sebuah pandangan bahwa apa yang terjadi dalam kenaikan BBM dan menjadi masalah adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem dunia saat ini yang menghegemoni dunia. Dan yang bisa dilakukan oleh orang kecil yang lemah dan tidak mempunyai kekuasaan (termasuk militer dan kekerasan) adalah dengan menulis dan menulis. Terlebih bagi seorang hamba Allah, semuanya kembali dengan pengaduan kepada raja semua raja, penguasa semua penguasa, Allah SWT. Ketika hanya menulis yang bisa dilakukan, apalagi yang harus dilakukan ?

Oleh Kikam Zam

Read More......

MEMAKNAI KEBANGKITAN NASIONAL

Kebangkitan Nasional yang diperingati oleh bangsa Indonesia setiap tanggal 20 Mei merupakan peringatan pada suatu peristiwa yang menandai kelahiran rasa kebangsaan Indonesia yang mampu mengantarkan kepada Indonesia Merdeka. 20 Mei 1908 adalah hari, dimana saat itu organisasi Boedi Oetomo (BO) didirikan oleh Mahasiswa Pribumi di pulau Jawa. Memang ketika 20 Mei 1908 BO didirikan, rasa kebangsaan itu belum mewujud dalam bentuknya seperti dewasa ini. Sebagian ahli sejarah menyebut BO pada kali pertama didirikannya memiliki identitas kebangsaan Jawa. Artinya BO hanya didirikan untuk suku Jawa dan budaya Jawa. Sehingga ada diantaranya yang tidak setuju apabila 20 Mei 1908 diperingati sebagai hari kebangkitan nasional.
Lepas dari perdebatan tersebut, kita bisa menyebutkan bahwa peristiwa 20 Mei 1908 sudah menjadi sebuah sejarah warisan yang berharga, tidak sekedar sejarah empirik semata. Sejarah Warisan adalah sebuah peristiwa yang ditulis, disebarkan untuk selalu diingat dan dijadikan sebagai sebuah kebanggan, rasa pengikat, atau lainnya. Contoh lain dari sejarah warisan itu adalah sejarah para pahlawan sebelum era modern Indonesia (sebelum tahun 1900). Sedangkan sejarah empirik, adalah sejarah yang memang ditulis sebagaimana adanya, sesuai apa yang ditemukan melalui metodologi atau penelitian sejarah sebagai sebuah ilmu.
Berikut adalah sebuah petikan perdebatan antara Sutan Takdir Alisyahbana dan Sanusi Pane dalam buku Polemik Kebudayaan yang diterbitkan Perpustakaan Perguruan Kementrian PP dan K Djakarta, 1954 (seperti yang dikutip dalam Koran Kompas edisi 20 Mei 2008)
Sanusi Pane Mengatakan ”Tuan STA menyebut bahwa dalam zaman Madjopohit, Diponegoro, Teungku Umar, belum ada ke-Indonesian. Pikiran ini kurang benarnya pada pendapatan kami. Ke-Indonesian pada waktu itu pun sudah ada, ke-Indonesian dalam adat, dalam seni. Hanya Natie Indonesia belum timbul, orang Indonesia belum sadar bahwa mereka sebangsa.
Dari petikan tersebut, dapatlah kita perhatikan bersama bagaimana sebuah sejarah menjadi satu peristiwa yang dihubung-hubungkan dengan kondisi hari ini. Persis seperti misalnya saat menentukan hari kelahiran sebuah kota. Tasikmalaya misalnya, kota di sebelah tenggara Jawa Barat ini memilih hari kelahiran sebuah pemukiman (kerajaan kecil) di kaki gunung Galunggung pada sebelas abad sebelumnya sebagai tonggak kelahiran Tasikmalaya.

Padahal, apabila kita pikirkan bersama, apakah ada kaitannya antara peristiwa tersebut dengan kelahiran daerah administrati tingkat 2 Tasikmalaya. Jawabannya tidak. Tapi sejarah itu sudah menjadi sejarah warisan yang harus dijaga dan dijadikan kebanggaan bersama. Itulah alasannya, bukan semata karena hubungan kausalitas atau kebenarannya.
Lantas, pertanyaannya adalah mengapa kelahiran BO itu menjadi peristiwa yang dipilih menjadi sejarah warisan oleh Indonesia ? Dengan sangat indah pertanyaan itu dijawab oleh Akira Nakuzumi (lihat Kompas 20 Mei 2008) dalam bukunya. Bahwa ada dua hal terpenting dari peristiwa tersebut, (1) terbebasnya dari prasangka keagamaan (2) terbebasnya dari kebekuan tradisionalisme.
Apapun itu, kelahiran BO pada dasarnya telah menjadi tonggak awal berkembangnya paham nasionalisme di Hindia Timur yang nantinya akan menjadi Indonesia. Meskipun awalnya BO memiliki pandangan nasionalisme Jawa, namun organisasi modern yang mengikuti pola barat yang lahir pada tahun-tahun berikutnya semakin mengembangkan cakupan nasionalismenya hingga melingkupi seluruh wilayah yang dahulunya pernah dijajah oleh Belanda, atau tepatnya yang termasuk wilayah administrasi Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda.
Memang beragam orang memaknai nasionalisme sebagai sebuah paham atau sebagai sebuah istilah atau kata. Hatta menuliskan bahwa nasionalisme (Indonesia) inilah yang akan membawa kepada Indonesia merdeka. Dan masih menurut Hatta, merdeka itu adalah melepaskan diri dari penjajahan dan mampu memerintah diri sendiri.
Nah, dalam tulisan ini secara aklamasi disepakati bahwa nasionalisme itu (yang dimaknai sebagai sebuah paham, istilah, atau kata yang berbeda oleh banyak pihak) telah membawa kepada Indonesia merdeka. Tapi dalam tulisan ini masih diperdebatkan benarkah Indonesia merdeka mampu memerintah dirinya sendiri ?
Maka itulah, memaknai kebangkitan nasional hari ini, adalah pemaknaan tentang sudahkan Indonesia memerintah dirinya sendiri. Dengan apa dan bagaimana Indonesia memerintah dirinya sendiri. Pemaknaan kebangkitan nasional seperti ini lebih realistis, evaluatif, dan visioner daripada sekedar memaknai dalam tataran emosional sebagai sebuah sejarah warisan yang berharga.

MEMAKNAI KEBANGKITAN NASIONAL
Nasioanalisme berasal dari akar kata nations, yang dalam bahasa latin nasci yang bermakna dilahirkan. Sedangkan secara istilah nasionalisme adalah sebuah fenomena yang kompleks yang terbentuk dari faktor-faktor yang bersifat budaya, politik dan psikologi. Faktor yang bersifat budaya adalah masyarakat yang merasa menjadi satu karena kesamaan bahasa, agama, sejarah dan tradisi walaupun sebuah negara menunjukan adanya perbedaan tingkat budaya yang heterogen. Secara politik adalah sekelompok masyarakat yang termasuk dalam sebuah komunitas politik. Secara psikologi adalah sekelompok masyarakat yang memberikan loyalitas atau cinta kepada rasa patriotism (cinta tanah air). Nasionalism muncul karena setiap nation memiliki jalannya yang berbeda.
Kemunculan nasionalism sebagai identitas (identitas dalam bahasa latin artinya topeng) disusun berdasarkan atas serialitas berjilid dan tak berjilid. Serialitas tak berjilid berasal dari pasar percetakan. Sedangkan serialitas berjilid dari sensus yang dilakukan oleh pemerintah. Selain itu nasionalism dibentuk pula oleh adanya patung, tugu atau replika-replika yang membangkitkan perasaan kemanusiaan. Terakhir nasionalisme itu bisa muncul dengan cara apapun, baik itu karena pendidikan, perlawanan atau apapun itu. Beberapa catatan lain mengatakan identitas bersama tersebut terbentuk karena faktor primordial (ikatan kekrabatan), sakral (agama atau ajaran tertentu), ketokohan nasional, dan sejarah dan disebutkan pula bhineka tunggal ika dalam konteks Indonesia.
Nasionalism merupakan sebuah realitas yang hadir secara tiba-tiba pada abad ke 17 masehi di Inggris sebagai sebuah tantangan terhadap tradisi kekuasaan gereja dan negara dari Revolusi Inggris atas nama kemerdekaan manusia. Setelah sebelumnya selama 20 abad paham nasionalism terkubur. Awalnya, nasionalism adalah ajaran yang diperkenalkan oleh orang yahudi kuno (sekitar abad ke 3 sebelum masehi) dan diterima bulat bulat oleh orang Yunani kuno.
Terdapat tiga corak nasionalisme modern yang berasal dari Yahudi,pertama adanya sebuah keyakinan bahwa mereka adalah bangsa terpilih yang lebih unggul daripada bangsa lainnya (karena ditakdirkan oleh tuhan). Kedua, ada sebuah keyakinan agama (sebuah perjanjian) bahwa mereka memiliki peran khusus untuk mengatur dunia. Ketiga, mereka memiliki harapan tentang mesianisme. Ketiga hal tersebut menjadi tiga pokok yang kembali dihidupkan di Inggris pada abad ke 17.
Dalam Abad kontemporer ini, nasionalisme memang telah mengalami perkembangan makna yang begitu luas. Berbeda dengan asal mula kelahirannya di dalam tradisi Yahudi, juga berbeda pula dalam perkembangannya di dalam sejarah Eropa. Misalkan Hasan Albana mengartikan Nasionalism sebagai sebuah nasionalism kerinduan (kerinduan dan keberpihakan terhadap tanah airnya), nasionalisme kehormatan dan kebebasan (keharusan berjuang membebaskan tanah air dari imperialisme), nasionalisme kemasyarakatan (memperkuat ikatan kekeluargaan antar masyarakat), dan nasionalism pembebasan (membebaskan negeri-negeri lain).
Begitu pula Hatta, dia memilih dan mendukung ide nasionalisme ( ketika dia menjadi mahasiswa di Belanda dan menjadi pengurus di Perhimpunan Indonesia) menyatakannya sebagai sesuatu yang itu bukan Islam atau Komunis. Maka dalam tulisan ini tidak akan kembali memperdebatkan tentang mana makna nasionalism yang paling shahih untuk Indonesia saat ini. Tapi dalam tulisan ini jawaban terhadap pertanyaan mengapa BO yang dipilih menjadi sejarah warisan tentang kebangkitan nasional Indonesia? Menjadi inti dari pemaknaan terhadap kebangkitan nasional, yaitu pemaknaan tentang kemampuan untuk memerintah diri sendiri.
Sebelum lebih lanjut, perlulah menggelitik pikiran untuk kritis “apa yang menjadi parameter bahwa Indonesia sudah mampu memerintah dirinya sendiri?” Apabila SBY dalam pidato kenegarannya tentang Hari Kebangkitan Nasional hari ini berkata bahwa perjalanan bangsa ini telah berada pada arah yang benar. Maka dia merujuk pada tiga kriteria yang dia jelaskan berikutnya. Yakni menyangkut kemandirian, daya saing, dan peradaban bangsa. Artinya SBY yakin bahwa Indonesia telah mampu memerintah dirinya sendiri dan mengurusi urusannya sendiri.
Tapi, tidak berarti semua pernyataan Presiden itu benar, atau minimalnya tepat. Coba perhatikan bagaimana bangsa Indonesia menuliskan sejarahnya. Setelah Indonesia merdeka , Indonesia dihadapkan pada perjanjian linggar jati dan diakhiri dengan perjanjian Konfrensi Meja Bundar (KMB) yang cukup mengenaskan. KMB telah menyepakati bahwa Belanda menyerahkan kedaulatan pada bangsa Indonesia (artinya Indonesia tidak merebutnya ?) dan hutang Belanda ditanggung Indonesia. Saat itu, meskipun panglima Sudirman menyatakan ketidaksetujuannya dengan berbagai perjanjian tersebut dengan kepercayaan diri bahwa bangsa Indonesia mampu memenangkan peperangan revolusi. Tapi, para elit sipil memutuskan untuk melakukan perundingan. Dari awal sejarah inilah layak untuk direnungkan, dimana letak kemampuan Indonesia untuk memerintah dirinya sendiri ?
Mungkin peristiwa revolusi tersebut tidak gampang dipahami dalam konteks memahami kemampuan Indonesia memerintah dirinya sendiri. Tapi lihatlah, antara tahun 1950 sampai tahun 1959, Indonesia berada pada masa yang genting yang menentukan apakah Indonesia mampu memerintah dirinya sendiri atau tidak. Tahun-tahun itu, pemerintahan Indonesia mengalami kekacauan yang sangat karena politik liberal yang dipakainya. Wajar, politik seperti itu adalah politik yang dimiliki oleh para penjajah dan bukan oleh selainnya.
Sama halnya ketika orde lama, ditandai dengan dekrit presiden, orde lama memerintah dengan doktrin soekarno seperti Nasakom dan Usdek. Tidak jauh berbeda terjadi juga pada masa orde baru. Malah, untuk memerintah dirinya, Indonesia mendatangkan Rostow dan segala pemikiran modernisme lainnya. Seolah Indonesia tidak mempunyai sesuatu pun untuk memerintah dirinya sendiri. Mungkin ada, yakni saat itu Soeharto membuat buku yang berisi nasihatnya pada anak-anaknya yang berisi ajaran Jawa tentang kehidupan. Ada juga yang lainnya, yakni penatara P4 yang berisi ajaran Jawa tentang harmonis.
Hari ini, sama saja dengan hari-hari sebelumnya. IMF dan World Bank menjadi penguasa di balik layar yang memerintah Indonesia dengan pinjaman. Dalam renungan semacam inilah kebangkitan nasional dimaknai. Ada satu PR besar bangsa ini yang harus dilakukan untuk menyempurnakan dirinya. Yakni mampu memerintah dirinya sendiri dalam arti yang sesungguhnya.
Mungkin, sebagian akan berkata bahwa Indonesia sudah mampu untuk memerintah dirinya sendiri. Tapi pertanyaannya, mengapa setelah 63 tahun Indonesia merdeka angka kemiskinan, sumber daya manusia, serta kelestarian alam tidak menjadi lebih baik ? padahal apa lagi yang kurang dari karunia yang Allah berikan di Indonesia ini.
Bisa jadi, itu semua terjadi karena Indonesia salah memilih sejarah warisan untuk hari kebangkitan nasionalnya. Hari ini masih layak untuk bertanya dan berandai-andai. Andaikan PKI waktu itu berhasil menguasai Indonesia, apakah hari kebangkitan nasional itu akan jatuh pada hari kelahiran PKI di Indonesia pada tahun 1914? Dan apakah bila itu terjadi Indonesi menjadi lebih baik ?
Atau bila Masyumi dan NU saat itu berhasil memimpin Indonesia melalui sidang Dewan , apakah hari kebangkitan nasional itu akan jatuh pada hari kelahiran SDI pada tahun 1905 ? Dan apakah bila itu terjadi Indonesia akan menjadi lebih baik dibandingkan hari ini ?
Mungkin, Indonesia hari ini memilih hari kelahiran BO sebagai hari kebangkitan nasional karena dua presiden (Soekarno dan Soeharto) yang memerintah selama lebih 50 tahun adalah orang jawa. Andai Hatta yang orang Sebrang (Sumatra) menjadi Presiden Indonesia, masihkah hari kebangkitan nasional itu tanggal 20 Mei ?

Oleh Kikam Zam

Read More......

Saatnya rakyat bicara soal kemiskinan

Rakyat akan berbicara bukan dengan data, tapi dengan rasa. Pernah, dan saya sengaja berusaha untuk merasakannya. Apa dan bagaimana memaknai kemiskinan hanya dengan data dan memaknai kemiskinan dengan data dan hati nurani.
Sebagai mahasiswa yang nantinya akan mendapat gelar sarjana ilmu politik saya memahami dan mengetahui berbagai data tentang serta teori tentang kemiskinan. Baik teori dari barat maupun dari timur. Baik teori yang bersifat sekuler maupun yang bersifat agamis. Saya ketahui karena itu memang keseharian saya dalam proses kuliah. Tapi saya rasa tidak cukup memahami realitas hanya dengan akal atau logika saja. Maka saya mencoba memahami realitas dengan institusi, hati dan perasaan. Sederhana, saya hanya mencoba merasakan lapar dan lelah ketika perut tidak terisi makanan secara rutin dan ketika saya makan, saya memilih makanan yang paling sederhana.
Beda, akal yang berfikir tanpa rasa adalah kering. Akal yang mencari kebijakan tanpa hati nurani adalah zombi. Mereka tak bisa merasakan bagaimana bahagianya ketika lapar dan letih hadir seseorang yang menawarkan makanan. Ada yang membuat kita malu menerimanya, maka kita segan menerimanya. Ada yang membuat kita senang kita menerimanya, maka kita bersyukur dan berterimakasih kepadanya.

Saya tahu, akal memang tidak bisa membuat kemiskinan itu berhenti. Ketika pemerintah ingin menghentikan hubungan dengan IMF atau Bangk Dunia karena dianggap lebih banyak membawa masalah daripada solusi (dengan konsep neolib yang mereka tawarkan). Untuk memutuskan itu, pemerintah perlu keberanian. Dan saya kira mustahil ada keberanian untuk itu, kalau mereka tidak pernah merasakan bagaimana kemiskinan itu. Bagaimana kemiskinan itu kemudian membekas dalam hati nurani mereka. Membuat mereka enggan untuk hidup nikmat. Siapa kiranya yang mau menjadi pemimpin seperti ini ???
Tulisan ini tidak ingin membahas kemiskinan dari segi data-data dan teori. Terlalu banyak tulisan yang telah memuat semua itu. Bukan pula untuk mengangkat emosi sehingga orang bergerak karena merasa belas kasih tapi kemudian risih melihat kemiskinan. Tapi cobalah melihat kemiskinan itu menjadi masalah kita sendiri. Kita adalah orang miskin, kita adalah orang miskin. Maka yang kita lakukan adalah bergerak untuk kemiskinan seperti kita bergerak untuk kita sendiri.

Kita tahu, kemiskinan itu tidak hadir karena mereka yang miskin malas. Tapi kita akan tahu, betapa frustasinya hidup ketika sistem hidup ini membuat kita terpinggirkan. Ketika sistem tidak memberikan peluang, kesempatan dan harapan untuk memberi kita sekedar celah bergerak.
Memang, banyak diantara orang miskin yang hidup di jalanan dan pinggiran sungai merasa nyaman dengan apa yang mereka lalui hari ini. Tapi sadarilah, mereka memilih itu karena mereka mendapatkan kenyamanan dan keteraturan dunia disana ketika dunia semrawut dan saling menerkam. Yaitu ketika dunia membuat mereka harus menjadi srigala atau domba. Mereka tak ingin keduanya, maka mereka memilih keluar dari dunia itu. Hidup dalam dunia mereka sendiri.
Banyak juga yang miskin karena mereka hanya bisa mendapatkan itu dengan kapasitas mereka. Kapasitas mereka hanya cukup untuk membuat mereka miskin. Mereka memang bukan hanya miskin secara harta, tapi miskin motivasi dan kecerdasan. Tapi pernahkah berfikir mengapa mereka seperti itu? Orang menjawab mereka harus sekolah untuk keluar. Sekali lagi, sekolah formal bukan solusi pasti. Cobalah berfikir sebagai orang miskin. Dan berbuatlah untuk mereka. Tentu akan lebih sulit membantu mereka daripada membantu diri sendiri yang sudah mapan. Bagaimana semua ini harus diungkapkan, saya bahkan frustasi untuk menulisnya!
Maka, saya tidak bisa berfikir. Bagaimana pemimpin-pemimpin saya bisa bertubuh gemuk dan subur padahal mereka memikirkan semua ini. Apa yang terjadi dengan dunia ini. Apakah saya yang salah ataukah mereka (para pemimpin) itu yang sudah tidak punya hati nurani. Betapa dunia ini membuat frustasi, apalagi untuk orang-orang yang orang-orang mengatakan mereka orang miskin. Bagaimana mereka melihat dunia ini. Pernahkah semua itu terlintas, ya hanya terlintas sebelum menetap dan menjadi bagian dari diri kita. Cobalah merasakannya.
Kini cobalah dengar tangis itu, dengar hingga gemuruhnya di hati. Kini usaplah deraian air mata, sentuh dinginnya hingga dirasa di hati. Pegang kedua pipinya dengan kedua tangan, redam gemetar gerahamnya, simpan di hati hingga menghancurkannya.
Tak cukup itu ! tatap matanya yang berkaca. Lihat semua gambar yang ada disana. Biarkan mata terus menatapnya hingga buta. Karena setelah itu. Mata tak pernah melihatnya lagi.
Ini hanya sepenggal tulisan. Takkan pernah berarti tanpa usaha. Itulah frustasinya menjadi mahasiswa, baru bisa menulis. Mengapa ? dunia mahasiswa memaksa saya untuk seperti ini. Dan ketahuilah. Orang miskin pun akan berkata. Kami baru bisa miskin. Mengapa ? karena seluruh duni memaksa kami menjadi miskin !

oleh : kikam Zam


Read More......

PENGUASA IMAGINER

Perjalanan mahasiswa dalam dunia gerakan pemikiran

CATATAN PERKENALAN
Bergerak adalah karakter dari sebuah kehidupan. Yang tidak bergerak adalah mati. Manusia pada hakekarnya terus bergerak. Apapun dan siapapun dia terus bergerak. Ada satu, dua atau lebih dari tiga yang dia tuju. Ada satu, dua, atau lebih dari tiga yang dia cari. Apapun dan dimanapun itu, manusia selalu bergerak.
Manusia tidak seperti air, yang berhenti bergerak setelah tiba di samudra luas. Meskipun harus kita akui, samudra tidak pernah sepi dari arus. Maka sebenarnya semuanya bergerak. Itulah karakter dunia ini, tidak semata kehidupan yang kita identikan secara sempit dengan “makhluk hidup”. Karena ternyata, air dan seluruh lingkungan ini adalah kehidupan.
Maka, siapapun ia, yang berhenti bergerak berarti berhenti untuk memaknai kehidupan. Yakni pergi dari aturan kehidupan ini dan menyerahkan diri untuk didepak dalam kerasnya perjuangan kehidupan. Maka, itulah kehidupan. Berhenti bergerak adalah kematian.

Tapi saya berfikir, apa yang bisa saya maknai dengan lawan kata bergerak, yaitu diam. Bilamana bergerak itu kehidupan, maka apakah diam itu kematian. Saya mencari makna kata diam, ternyata memang diam itu kematian. Tapi saya terus mencari, memasukan makna baru sehingga tidak ada satu istilahpun yang dimaknai kematian selain kata kematian itu sendiri. Saya terus mencari dan saya menemukannya.
Diam itu berfikir. Inilah makna yang saya dapatkan sehingga diam tidak menjadi kematian. Diam itu berfikir, memberikan arti yang membangun manusia untuk terus memaknai seluruh kata sebagai sebuah kehidupan. Hingga hanya satu kata yang dimaknai kematian, yaitu kata kematian itu sendiri. Saya menyerah untuk mencari makna lain dari kata kematian selain kematian. Kematian adalah sesuatu yang pasti, maka itulah biarlah satu kata itu mewakili satu kejadian yang pasti dan tidak bisa ditolak. Tapi selain itu, apa yang bisa manusia lakukan, tidak sekalipun sebagai sebuah kematian. Diam pun menjadi berfikir, tidak kematian.
Maka, lahirlah diri saya menjadi seorang yang bergerak dalam aktifitas berfikir. Bolehlah saya menyebut itu sebagai aktifis pemikiran, yaitu orang yang melakukan aktifitas, bergerak dalam bidang pemikiran. Satu aktifitas yang menyangkut apa yang ada di dalam otak manusia dan sangat terkait dengan apa yang ada di dalam dada (hati nurani) dan perut (hawa nafsu dan amarah) manusia.
Begitu pula orang lain sering menyebut saya sebagai aktifis pergerakan pemikiran. Pergerakan pemikiran adalah satu nama yang diberikan kepada sebuah aktifitas sistematis yang diperjuangkan oleh para pejuangnya tentang sebuah cita-cita dengan pemikiran sebagai basis gerakan mereka. Pergerakan ini menganggap ilmu dan pikiran manusia merupakan masalah utama yang harus diperjuangkan untuk mencapai kebenaran. Yakni tidak keliru, tidak tertipu atau terkelabui. Tapi bagaimana menjadikan ilmu dan pikiran manusia menjadi benar dan lurus sesuai dengan nilai-nilai kebenaran yang diperjuangkan. Dari itulah peradaban dan kedamaian dunia yang paling baik akan hadir.
Pergerakan pemikiran, menjadi kontras dengan pergerakan lainnya. Dikatakan pergerakan selain pergerakan pemikiran itu adalah pergerakan masa, yaitu yang mengandalkan mobilisasi masa untuk satu tujuan tertentu. Ada lagi yang mirip dengan itu, yaitu gerakan politik. Yaitu yang menjadi target perebutan kursi kursi politik sebagai sebuah cara paling efektif bagi perjuangan. Lalu berturut turut lah pergerakan lainnya, semua itu diantaranya ekonomi, budaya, dan lainnya.
Tapi, pergerakan pemikiran merasa bahwa semua pergerakan selain pemikiran tidak akan pernah menjadi hakiki tanpa pergerakan pemikiran. Karena pemikiranlah yang menjadi ruh dari semua gerakan lainnya. Sebuah gerakan, yang telah kehilangan ruh, kalaupun dia berhasil maka hanya akan menjadi zombi yang pada hakikatnya menimbulkan kerusakan yang baru. Dan hanya dengan pergerakan pemikiranlah, semua gerakan lainnya akan bisa bersatu padu menjadi sebuah gerakan peradaban. Hingga, pergerakan pemikiran adalah satu hal yang sangat penting.
Karena gerakan pemikiran itu sangat penting, seharusnya menjadi sorotan bersama untuk diperjuangkan. Namun realitas harus berkata lain. Memang apapun yang terjadi, dianggap atau tidak dianggap, diakui atau tidak diakui, gerakan pemikiran akan tetap penting meskipun banyak orang yang tidak memerhatikannya. Wajar, bukan karena tidak sadar, tapi sebagian menyadari bahwa itu satu pergerakan yang berat. Pergerakan pemikiran membawa langkah untuk terus bergerak.
Saya adalah mahasiswa, belum sarjana memang. Saya mulai sadar arti penting gerakan pemikiran setelah saya melewati banyak pengalaman yang selalu hampa. Saya bergerak di masyarakat. Saya bergerak di mahasiswa. Saya bergerak di pelajar. Semuanya hampa tanpa pemikiran. Maka, ketika banyak gerakan hampa karena kehilangan pemikiran. Gerakan pemikiran menjadi gerakan untuk menjawab semua kegelisahan dari seluruh kehampaan.
Tapi saya sadar dan benar-benar merasakannya. Gerakan pemikiran ini membuat saya terpinggirkan. Gerakan pemikiran bukan saja tidak populer, tapi sering tidak disukai oleh mahasiswa yang seharusnya berfikir. Mahasiswa adalah pemuda yang selalu berkobar-kobar seperti api. Api itu bersuap-suap dan berjilat-jilat terkena angin. Maka api itu memang panas tapi akan menjadi sangat panas dan kemudian stelah itu mati. Maka itulah yang disukai oleh mahasiswa yang masih pemuda seperti api. Tidak memberi kehidupan, tapi diberi kehidupan oleh angin. Tidak membawa kontinuitas, tapi mengobarkan detik-detik tersisa diantara transisi kehidupan.
Suatu hari, saya harus pergi ke perpustakaan untuk meneliti beberapa buku tentang kapitalisme dan tatanan dunia modern. Sementara yang lain , teman-teman mengajak saya untuk pergi aksi mengusung tema pemboikotan produk-produk negara kapitalis Amerika. Saya tidak bisa bersama mereka, saya harus menyendiri di perpustakaan diantara sebagian besar mahasiswa lainnya yang datang ke perpustakaan untuk sekedar memenuhi kesempurnaan tugas yang diberikan dosen-dosen mereka di kelas.
Ketika saya di perpustakaan dan teman-teman mayoritas aksi di jalanan, kondisinya sungguh sangat berbeda. Saya berusaha memahami bagaimana kapitalisme itu bergerak dan dimana letak kekuatan utamanya dalam kehidupan. Tapi mahasiswa yang turun ke jalan, sudah merasa lelah ketika aksi di jalanan mereka selesai. Mereka akan tidur di kamar-kamar mereka dan menunjukan cerita pada diri mereka sendiri tentang pengorbanan mereka bersama teman-teman lainnya yang telah bersatu padu menunjukan kekuatan sebagai sebuah gerakan. Sungguh dalam dunia pergerakan pemikiran, keheningan adalah perasaan syahdu seperti halnya keramaian dan hingar bingar dalam dunia pergerakan masa.
Bukan hanya itu sebenarnya, tapi masih terkait dengan itu. Ketika banyak sekali masa yang berbondong-bondong dalam aksi, diri bertanya. Akankah dalam dunia mahasiswa yang disebut calon intelektual, mahasiswa akan serta merta berbondong-bondong pula dalam gerakan pemikiran. Huh... tapi itu mimpi di siang bolong. Siapa yang tidak ingin terkenal sebagai orang yang dikenal? Siapa yang tidak ingin merasa hebat dan jadi martir yang hebat? Siapa yang tidak ingin mengekspresikan eksistensi diantara hiruk pikuk pengeksistensian ekspresi diri? Semuanya diinginkan, apalagi untuk masa muda yang sangat api. Tapi dalam gerakan pemikiran, semua itu sulit didapatkan kecuali dengan pengorbanan dan usaha yang keras panjang. Maka tidak usah berharap banyak orang hadir membersamai dalam gerakan pemikiran.
Dan betapakah gerakan pemikiran mengantar seseorang dalam dunia yang terpencil. Karena mainstream sekitarnya sering menganggap pergerakan pemikiran sebagai wilayah yang tidak strategis. Maka, tidak berdasar pertimbangan yang masak sebuah kebijakan kecuali atas pandangan yang didasari kekuasaan. Tahukan mengapa? Karena kekuasaan, pergi dari dunia pergerakan pemikiran. Atau mungkin lebih tepatnya sebaliknya. Pergerakan pemikiran pergi dari dunia kekuasaan. Dunia itu sudah demikian semrawutnya, mustahil orang menginginkan dirinya memegang tampuk kekuasaan yang harusnya bertanggung jawab terhadap kondisi itu.
Sebenarnya pergerakan pemikiran pun memasuki dunia kekuasaan. Tetapi ekspresinya berbeda. Pergerakan pemikiran harus menulis buku untuk menguasai setiap pemikiran orang. Harus berdiskusi dan menulis surat untuk menguasai setiap penguasa yang memegang kekuasaan. Pergerakan pemikiran adalah kerja panjang yang melelahkan. Yang membawa beban pikir tentang bagaimana membawa pemikiran orang untuk bergerak berdasarkan pemikirannya terhadap apa yang diperjuangkannya. Ketika itu terjadi, gerakan pemikiran sudah menjadi pengusa. Dan orang yang bergerak di pergerakan pemikiran, menjadi ”penguasa” tanpa menjadi penguasa. Ia adalah penguasa yang ada dalam bayangan, penguasa imaginer.
Maka seorang yang masuk dalam dunia pergerakan pemikiran. Bertahanlah dengan pilihan itu. Itulah satu-satunya jawaban rasional ketika memilih pergerakan pemikiran sebagai pilihan sadar terhadap sebuah perjuangan. Bertahan dengan pilihan.

Oleh kikam zam

Read More......