Rumah-rumah kuno dan bangunan sejarah tak hanya dapat ditemui di Kotagede atau di gedung-gedung pemerintahan. Di kecamatan turi juga terdapat bangunan kuno bersejarah yang usianya 172 tahun dan menjadi daya tarik utama Desa Wiata Kampoeng Sedjarah Kelor.
Di Desa Wisata Kampoeng Sedjarah Kelor, Bangunkerto, Turi, Sleman, terdapat bangunan kuno yang dibangun tahun 1835. Hingga kini kondisi rumah tersebut masih kokoh dan bagus walaupun belum pernah sekalipun direnovasi. Rumah joglo tersebut dibangun oleh kromowijoyo yang masih keturunan ke-8 Sultan Hadiwijaya dari Kerjaan Pajang. Kromowijoyo merupakan bekel atau kepala desa di jaman pemerintahan Belanda. Kini rumah tersebut diwarisi oleh sosro pranoto generasi ketiga dari Kromowijoyo.
Selain kuno, rumah joglo ini juga bersejarah, karena pernah menjadi markas tentara pelajar. Rumah joglo ini terdiri dari bangunan pendopo, pringgitan, dalem wingking, dapur dan gudang. Di bagian pendopo, sokoguru dari kayu nangka masih utuh. Di bagian atasnya terdapat brunjung yang dulunya digunakan menyimpan barang-barang berharga. Di belakang pendopo terdapat pringgitan tempat menggelar wayang kulit. Di belakang pringgitan terdapat ruang dalem wingking. Di ruangan inilah tentara pelajar merencanakan serangan terhadap Belanda di Yogyakarta.
Baik meja, kursi, tempat tidur, seting ruangan maupun peralatan makan yang tersimpan dalam ruangan ini masih asli. Sementara dapur terdapat di samping belakang bangunan. Rumah ini juga mempunyai bangunan yang dulunya dipergunakan untuk gudang bahan makanan dan gudang senjata.
Menurut penggangas Desa Wisata Kampoeng Sedjarah Kelor, Sumadi rumah joglo ini memberi berkah dan bermuatan mistis.
Selain rumah joglo Desa Wisata Kampoeng Sedjarah Kelor, memiliki berbagai potensi lainnya seperti perkebunan salak, kolam ikan, wisata jelajah sungai bedhog, serta kesenian dan makanan khas Dusun Kelor.
artikel ini saya ambil di
0 komentar:
Post a Comment